Mengenai Saya

Foto saya
Science without religion is blind and Religion without science is lame

Kamis, 05 Januari 2012

> Mengapa Selalu Kurang Padahal Gajian tiap Bulan

Anda Ingin tahu jawabanya !!!!!
A. Menurut Logika nyata
1. Tidak membukukan pemasukan pasti dan pemasukan tidak pastinya setiap bulan.
2. Begitu pula pengeluaran, dia tidak menuliskan pengeluaran apa saja setiap bulannnya. Sehingga dia tidak tahu sebenarnya berapa dana yang dibutuhkan yang nyata setiap bulanya.
3. Main-main atau hiburan keluarga, dan belanja yang tidak terkontrol setiap harinya ( poya-poya ) .Hal ini terjadi terutama di awal-awal bulan setelah gajian atau mendapat keuntungan. Apalagi yang masih membujang. Harusnya yang membujang benar-benar menyimpan dan mengelola uangnya. Sehingga sebebum menikah dia sudah punya rumah, tanah, sawah, motor, mobil, usaha. Luar biasa.......calon suami ini..
4. Terlalu mudah memberikan kepada orang lain tanpa perhitungan kepentingan dan kebutuhan keluarganya. Biasanya banyak orang yang memanfaatkan, mendekati minta tolong, minta bantuan, minjam....dan apalah alasan-alasan lainnya. Dan secara nurani dia termasuk orang yang tidak tegaan kepada orag lain. Setelah uangnya habis...barulah dia sadar...bahwa dia telah dipermainkan...dimanfaatkan...dan atau di tipu........
5. Tidak ada uang saving bulanan yang benar-benar aman terkendali ( baik di bank atau arisan, dll ). Biasanya uang dipegang di tangan atau di dompet atau dilemari sehingga dengan mudah mengambil dan menggunakannya. Tahu-tahu uagnya sudah habis..bis..bis..bis.....baru deh menyesal telah menghabiskan uang banyak yang apabila dikumpulkan atau tidak boros bisa beli rumah, sawah, tanah, atau bisnis lainnya.
6. Dia tidak punya planning untuk punya usaha baru atau bisnis baru. Hal ini karena jarangnya dia membaca orang-orang sukses. Berpikir menghayal tentang masa depan, dan jarang bergaul dengan orang sukses....serta jarang mengikuti forum-forum untuk membuka wawasan berbisnis. Dia terlena dan santai dengan penghasilan yang ada setiap bulannya. Yang lebih kasihan lagi yang tinggal dirumah dinas. Tanpa disadarinya dia sebentar lagi harus pindah dan diusir dari rumah yang didiaminya berpuluh-puluh tahun.
7. Biaya tinggi pendidikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan si anak. Padahal setiap tingkatnya esensi kebutuhan anak dalam pendidikan tidaklah harus dengan biaya yang melebihi pendidikan yang lebih tinggi. Prisnsip hidup yang salah apabila mengatakan Untuk pintar itu Butuh biaya Mahal.
8. Terlalu banyak waktu terbuang untuk tidur, berolah raga dengan teman-teman, organsasi yang tidak menunjang karir. Menonton tv, video, game, dan main catur, memancing.


B. Menurut Agama
1. Tidak bersyukur dengan yang ada. Lihat QS Ibrahim ayat 7
2. Termasuk orang dipersulit oleh Allah awalaupun punya gaji atau pengasilan.
3. Selalu lupa bahwa Pada hakikatnya kemudahan dan kekayaan dan kesulitan serta kekurangan itu adalah Allah yang memberikan.
4. Lupa terhadap 5 orang keramahat. 5 orang ini sebagai ujian dan merupakan salah satu kunci keberhasilan dan kebarokahan rijki kita. 1) Orang telah membiayai atau mengurus hdup kita termasuk orang tua. 2) Saudara-saudara terdekat yang benar-benar kurang mampu. 3) tetangga terdekat disekiling rumah kita yang duafa 4) Anak-anak yatim terumata disekeliling rumah kita 5) Guru-guru yang benar telah memberikan ilmu dan pencerahan berpikir dan kita merasakannya sekarang.
5. Kurang shadakoh, terutama yang membutuhkan, masjid, madrasah, pesantren. Dll
6. Jarang shalat berjamaah, shalat duha, dzikir, Tahajud, baca qur’an.
7. Jarang ikut berjamaah pengajian, atau perkumpulan lainnya.
8. Tidak sadar bahwa Segalanya harus pakai ilmu.
9. Dia lupa bahwa Dunia itu perlu untuk pasilitas menuju akhirat Lihat QS al Qashash ayat 77
10. Dia tidak faham bahwa mencari rijki itu harus dibarengi dzikir QS Al Jumuah ayat 10.

Tidak ada komentar: