Mengenai Saya

Foto saya
Science without religion is blind and Religion without science is lame

Jumat, 12 Desember 2008

> EVALUASI HASIL BELAJAR

JUDUL MODUL : EVALUASI HASIL BELAJAR

I. Judul Pelatihan : Apresiasi Metodologi Bagi Dosen
II. Judul Mata Pelatihan : Evalusi Hasil Belajar
III. Waktu Pertemuan : 2 X 45 Menit
IV. Pokok Bahasan : Evaluasi Hasil Belajar
V. Tujuan Pembelajaran umum : Setelah Selesai Pelatihan Peserta Mampu Memahami Evaluasi Hasil Belajar
VI. Sub Pokok Pembahasan :
1. Pengertian Evaluasi
2. Alasan Penggunaan Evaluasi Hasil Belajar
3. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
4. Jenis-jenis Evaluasi
5. Aspek Prilaku Yang Dievaluasi
6. Kaidah-kaidah Menyusun Evaluasi Hasil Belajar
7. Prosedur Penyusunan Hasil Belajar-mengajar Menurut Jenisnya
8. Penyusunan Evaluasi Hasil Belajar Mengajar
V. Tujuan Pembelajaran Khusus : Setelah Selesai Mengikuti Pelatihan ini, Peserta Dapat :
1. Menjelaskan Pengertian Evaluasi
2. Menjelaskan Alasan Penggunaan Evaluasi Hasil Belajar
3. Menjelaskan Tujuan dan Fungsi Evaluasi
4. Menjelaskan Jenis-jenis Evaluasi
5. Menentukan Aspek Prilaku Yang Dievaluasi
6. Menjelaskan Kaidah Penyusunan Evaluasi Hasil Belajar
7. Menjelaskan Prosedur Penyusunan Hasil Belajar-mengajar
8. Menjelaskan Penyusunan Hasil Belajar Mengajar





1. Pengertian Evaluasi
Pengertian evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Evaluation dari kata dasar Value yang berarti nilai. Secara harfiah evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan memberikan nilai terhadap sesuatu (Orang, benda, keadaan peristiwa dengan segala atributnya) dalam mengambil suatu keputusan (Teguh Waluyo dan Marpaung, 2005).
Penilaian atau evaluasi bahasa Inggrisnya Evaluatioan, yang berarti suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Bila penilaian (evaluasi) kita gunakan dalam dunia pendidikan, maka penilaian pendidikan berarti suatu tindakan untuk menentukan segala sesuatu dalam dunia pendidikan (Sudirman dan Kawan-kawan, 1992 : 241)
Ada dua istilah yang hampir sama tetapi berbeda yaitu penilaian(evaluasi) dan pengukuran. Pengukuran terarah kepada tindakan atau proses untuk menentukan kuantitas sesuatu karena itu diperlukan alat bantu. Sedangkan penilaian menentukan kualitas atau nilai sesuatu. Perbedaan kedua hal tersebut di atas tidak dapat dipisahkan karena keduanya sangat berhubungan erat. Pelaksanaan penilaian terlebih dahulu harus didasarkan atas pengukuran-pengukuran. Sebaliknya pengukuran-pengukuran tidak akan berarti bila tidak dihubungkan dengan penilaian. Hasil skor mentahnya 70 (pengukuran) berdasarkan kriteria tertentu menjadi nilai B (Penilaian).

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Tujuan dan fungsi evaluasi terkait dengan program, proses, hasil dan umpan balik dalam belajar baik yang berkenaan dengan merumuskan tujuan, merancang kegiatan belajar dengan pelaksanaannya. Tujuan penilaian atau evaluasi ditentukan oleh jenis tugas yang dihadapi. Tujuan penilaian evaluasi seorang dosen yang mengajarkan suatu mata kuliah tertentu bertujuan untuk mengetahui, apakah bahan-bahan mata kuliah yang disampaikan kepada mahasiswa sudah dikuasainya atau belum.
Tujuan evaluasi atau penilaian dalam ruang lingkup belajar mengajar meliputi:
a. Pengambilan putusan tentang hasil belajar
b. Pemahaman tentang mahasiswa
c. Perbaikan dan pengembangan program belajar
Pengambilan putusan hasil belajar merupakan suatu keharusan bagi seorang pengajar agar ia dapat mengetahui berhasil tidaknya mahasiswa dalam proses belajar mengajar tersebut jika dalam proses belajar mengajar tidak berhasil, maka banyak faktor yang perlu diselidiki antara lain :
a. Kemampuan mahasiswa memang rendah
b. Kualitas materi kuliah tidak sesuai dengan kemampuan mahasiswa
c. Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak tidak sesuai dengan waktu yang diberikan
d. Komponen proses belajar mengajar yang kurang sesuai dengan tujuan
Fungsi evaluasi hasil belajar difokuskan pada fungsi-fungsi yang menyangkut:
1) Fungsi Penetapan
Maksud dari fungsi ini untuk menetapkan apakah mahasiswa tertentu dapat melanjutkan belajar ke materi berikutnya atau harus mengulang meteri pokok bahasan yang bersangkutan. Untuk keperluan ini dibutuhkan data obyektif tentang kemajuan belajar mahasiswa melalui evaluasi.
2) Fungsi Pengajaran
Untuk keperluan fungsi ini, evaluasi harus mampu melokalisasi isi pokok bahasan mana saja yang sudah dan belum dikuasai mahasiswa, berikutnya kenyatan ini dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan isi materi pokok bahasan berikutnya.
3) Fungsi penempatan
Dalam kegiatan sehari-hari sering ditemukan perbedaan kemampuan mahasiswa. Ada mahasiswa yang cepat, lambat dan rata-rata dalam mempelajari mata kuliah tertentu. Pendekatan CBT adalah individu, andaragogi dan partisipasi aktif, oleh karena itu mendorong dosen membentuk kelompok-kelompok yang dipandang setara dalam kemampuannya, dengan demikian dosen akan lebih mudah mengontrol untuk menentukan mana yang seharusnya lebih banyak dibimbing.
4) Fungsi Motivasi
Hasil evaluasi sebaiknya secepatnya dikomunikasikan kepada mahasiswa agar mereka mengetahui dimana posisi mereka berada, dengan demikian evaluasi dapat dijadikan suatu wahana untuk meningkatkan motivasi. Sebaliknya dosen dan mahasiswa membuat komitmen bahwa proses belajar mengajar bukan untuk kepentingan evaluasi, tetapi merupakan kebutuhan dan bagian dari dirinya sehingga proses belajar mengajar bukan merupakan paksaan dari luar tetapi justru merupakan kebutuhan dari dalam yang mendorong dirinya berbuat.
5) Fungsi Umpan Balik
Sistem umpan balik bukan merupakan satu-satunya kunci keberhasilan suatu instansi diklat atau perguruan tinggi tetapi dapat merupakan suatu petunjuk bahwa fungsi umpan balik perencana belajar mengajar, evaluasi yang baik dan terencana diduga akan membuahkan putusan-putusan yang baik.

3. Jenis-jenis Evaluasi
Dilihat dari jawaban mahasiswa atau peseta didik, maka dalam pelaksanaan belajar mengajar dibagi menjadi dua jenis yaitu tulisan dan tindakan. Penentuan jenis tindakan ini tergantung pada tujuan pembelajaran khusus yang dirumuskan pengajar, dalam pengertian merujuk pada rana, kawasan mana yang dikembangkan dalam TPK, oleh karena itu langkah awal dari penyusunan evaluasi merujuk TPK-TPK yang sudah dibuat pengajar yang bersangkutan, rumusan TPK itu mempunyai persyaratan dalam penulisannya, yaitu harus ada keterkaitan dengan kompetensi. Atas dasar TPK-TPK yang dirujuk ini disusunlah sub pokok bahasan yang disajikan memungkinkan tercapainya TPK-TPK tersebut. Sub pokok bahsan harus dipilih, dijaring sesuai dengan TPK yang dirumuskan. Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan dengan tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan kedalam jenis penilaian sebagai berikut :
1. Tes Formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap peserta didik terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar materi tertentu dalam waktu tertentu.
Soal tes formatif bisa mudah, sedang atau sukar bergantung pada tugas-tugas belajar untuk suatu bagian kecil pengajaran yang dinilai. Maksud utama tes formatif ialah untuk perbaikan belajar bukan untuk keperluan membuat tingkatan kemampuan.
Hasil tes formatif bermamfaat bagi pengajar dan peserta didik.
a. Bagi Pengajar
1. Pengajar akan mengetahui seberapa jauh bahan pelajaran dikuasai oleh peserta didik. Dengan mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam bahan pelajaran, pengajar dapat membuat putusan apakah bahan pelajaran itu perlu diulang atau tidak.
2. Pengajar dapat meramalkan hasil tes sumatif. Tes formatif merupakan tes prestasi belajar dari pokok-pokok bahasan tertentu. Sedangkan tes sumatif tes prestasi belajar dari sejumlah pokok-pokok bahasan.
b. Bagi Peserta Didik
1. Peserta didik dapat mengetahui susunan tingkat bahan-bahan pelajaran. Dengan tes formatif peserta didik akan mengetahui apakah mereka sudah mengetahuinya atau belum.
2. Dengan tes formatif, peserta didik akan mengetahui butir-butir soal mana yang mudah betul mereka kuasai atau yang belum mereka kuasai.
2. Tes Sub Sumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam wkatu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap peserta didik untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar. Hasil tes sub sumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai raport atau prestasi.
3. Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester atau satu tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau tarap keberhasilan belajar dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan tingkat, menyusun peringkat (rengking) atau sebagai ukuran mutu sekolah dan dapat dimnfaatkan untuk perbaikan proses pengajaran. Tes sumatif, cakupan bahannya lebih luas dan solanya meliputi tingkat mudah, sedang dan sulit.
Fungsi utama tes sumatif adalah :
a. Untuk menentukan nilai akhir dalam periode tertentu. Nilai tersebut biasanya dilaporkan dalam buku laporan pendidikan atau STTB. Dengan demikian dapat mengetahui kedudukan seorang peserta didik dibandingkan dengan yang lainnya.
b. Untuk meramalkan akan berhasil tidaknya seorang peserta didik dalam pelajaran berikutnya yang lebih tinggi.
c. Untuk memberikan keterangan tentang kecakapan atau keterampilan peserta didik dalam periode tertentu.
4. Tes Diagnastik
Tes diagnastik dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami peserta didik yang berdasarkan atas hasil tes formatif sebelumnya.Tes diagnastik soalnya bervariasi dan difokuskan pada kesulitan.
Tes ini biasanya dilaksanakan sebelum suatu pelajaran dimulai. Tes diadakan untuk menjajaki pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka kuasai, apakah peserta didik sudah mempunyai pengetahuan dan keterampilan tertentu yang diperlukan untuk dapat mengikuti suatu bahan pelajaran lain. Oleh karena itu tes diagnastik semacam ini disebut juga test of entering behaviour.

4. Kaidah-kaidah Umum Menyusun Evaluasi Hasil Belajar Mengajar
Dalam menyusun evaluasi hasil belajar mengajar ada beberapa ketentuan umum yang perlu dipertimbangkan disamping ketentuan lain yang lebih khusus, pada setiap bentuk soal. Ketentuan-ketentuan umum yang dimaksud adalah :
a. Orientasi pada TPK dan ruang lingkup pokok bahasan
Evaluasi hasil belajar mengajar harus disusun dan diturunkan dengan menunjuk TPK dan ruang lingkup bahasan
b. Mewakili keseluruhan ruang lingkup pokok bahasan dan TPK yang seharusnya diungkapkan, yang paling penting adalah setiap sub pokok bahasan secara profesional harus menurunkan butir soalnya.
c. Menimbang Proporsi tingkat kesukaran butir soal.
Satu ciri evaluasi yang baik adalah memiliki tingkat kesukaran yang mengacu kepada kurva normal. Butir soal ditimbang oleh dosen dengan berdasar pada pikiran logis dari pihak latar belakang mahasiswa.
d. Petunjuk mengerjakan soal yang jelas dan dapat dipahami sesuai dengan persoalan yang disajikan.

5. Prosedur Penyusunan Evaluasi Hasil Belajar
Langkah-langkah penyusunan evaluasi hasil belajar adalah sebagai berikut :
a. Merujuk TPK dan Pokok Bahasan
Atas dasar TPK-TPK yang dirujuk ini disusunlah sub pokok bahasan, yang bila disajikan memungkinkan tercapainya TPK-TPK tersebut
b. Menulis Butir Soal
Menurunkan butir soal harus berdasarkan kaidah-kaidah setiap tipe soal. pengajar dituntut menerangkan segala informasi yang berada dalam isi pokok bahasan atau unit pembelajaran untuk memudahkan menulis soal, akan sangat bijaksana jika membuat format penulisan soal. Dalam format tersebut disebutkan unit pembelajaran atau pokok bahasan apa, perkiraan waktu berapa menit untuk setiap perangkat evaluasi.
c. Menimbang Butir Soal
Memeriksa soal yang telah disusun, adakalanya butir soal yang susunan bahasanya membingungkan, tidak jelas atau bermakna ganda. Hal ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan silang oleh para pengajar sejenis. Butir-butir soal inipun akan lebih baik bila diperiksa oleh orang ahli dalam bidang isi pokok bahasan dan ahli dalam bidang konstruksi butir-butir soal.
d. Pengelompokan Butir-butir Soal
Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan :
Pertama, butir-butir soal yang satu bentuk; Pilihan berganda biasa, misalnya harus dikelompokkan menjadi satu kelompok, sehingga nanti ada sekelompok butir soal pilihan berganda biasa (melengkapi pilihan), tinjauan kasus dan lain-lain. Dengan demikian pengajar cukup memberi satu petunjuk untuk satu bentuk butir soal.
Kedua, harus diusahakan untuk menyusun urutan butir soal, mulai dari yang mudah, sedang dan sulit, butir soal mana yang seyogyanya didahulukan dan butir-butir soal mana pula yang sebaiknya ditempatkan di bagian akhir urutan butir soal.
Ketiga, untuk butir-butir soal yang sealur (menguji bidang-bidang kajian yang sama) sebaiknya diupayakan utnuk menjadi satu kelompok, agar jawaban dari para peserta didik lebih terpadu. Dengan demikian, pengajar memperoleh perangkat evaluasi yang tersusun secara logis.
e. Membuat Petunjuk Pekerjaan Butir Soal
Setelah butir-butir soal selesai disusun atau dikelompokan, diperlukan petunjuk untuk setiap kelompok soal yang jelas.
f. Uji Coba dan Penggandaan
Uji coba menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan kesahihan, keandalan, tingkat kesukaran dan daya pembeda dari butir-butir soal, ada pula menambahkan dengan kepraktisan setelah uji coba dan pemeriksaan silang langkah selanjutnya diadakan penggandaan. Dalam penggandaan ini, pengertian butir soal hendaknya diperhatikan; jarak antar baris, antar soal dan lainnya. Sistem pengertian yang terlalu berdekatan akan menggangu pusat penglihatan peserta didik, oleh karena itu spasinya harus diperhatikan. Disamping itu lembar jawaban akan lebih baik bila terpisah dari soal, biasanya secara tepisah lembar jawaban dan butir soal dikembalikan kepada pengawas.

6. Jenis-jenis Evaluasi Hasil Belajar Mengajar dan Penyusunannya.
Pada dasar terdapat tiga jenis evaluasi hasil belajar mengajar, yaitu: a. evaluasi tertulis, b. tindakan dan c. lisan.
a. Evaluasi Tertulis
Yang dimaksud evaluasi tertulis yaitu evaluasi obyektif dan uraian, terlepas dari mode mana yang akan digunakan, kisi-kisi tetap harus menjadi pedoman penulisan butir-butir soal.
Evaluasi Obyektif
Evaluasi obyektif yang lazim digunakan widyaiswara ada empat yaitu: 1) bentuk benar-salah ; 2) pilihan ganda; 3) menjodohkan; dan 4) bentuk melengkapi atau isian jawaban pendek.
1) Bentuk Benar-Salah
Butir soal bentuk benar salah disajikan dalam bentuk pernyataan yang mengandung dua kemungkinan, benar atau salah. Para peserta diminta menentukan pendapatnya terhadap pernyataan yang disodorkan kepadanya, benar atau salahkah penrnyataan itu, setelah peserta memilih dan menimbang pernyataan, dituntut melingkari huruf B makala jawaban itu benar dan huruf S manakala jawaban salah.
2) Pilihan Ganda
Kenyataan di lapangan, banyak wisyaiswara atau penilai yang menggunkan bentuk soal pilihan ganda. Ditinjau dari strukturnya, soal model ini terdiri dari dua bagian; a) pokok soal atau item, berisi permasalahan yang akan dipertanyakan; dan b) kemungkinan jawaban atau option. Para peserta dituntut untuk memilih jawaban yang benar. Dan jawaban yang lain (pelengkapnya) disebut pengecoh.


Agar butir ini memadai ada 12 kaidah penulisan yang harus diperhatiakan
a) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas.
b) Untuk setiap butir soal hanya ada satu jawaban yang paling benar.
c) Hindarkan penggunaan materi yang tidak relevan, cantumkan atau tuliskan bahan-bahan yang relevan.
d) Kemungkinan jawaban harus disusun secara homogen.
e) Hindari rumusan pernyataan yang bersifat negative.
f) Upayakan agar tidak ada petunjuk yang merupakan isyarat untuk jawaban yang benar. Misalnya pernyataan pada kemungkinan jawaban terlalu menyolok, pada pokok soal ada petunjuk yang mengait dengan kemungkinan jawaban tertentu.
g) Hindari jawaban kemungkinan jawaban bagian akhir yang berbunyi “semua jawaban di atas benar, atau semua pilihan di atas salah semua”.
h) Kemungkinan jawaban harus logis dan pengecoh berfungsi menarik.
i) Apabila kemungkinan jawaban berupa angka, susunlah angka tersebut secara beruntun, mulai angka kecil (di atas) ke angka besar (di bawah).
j) Hindari penggunaan kata-kata yang bersifat tidak menentu dalam pokok soal, seperti kebanyakan kadang-kadang dan yang sejenisnya.
k) Setiap butir soal usahakan berdiri sendiri, tanpa mengingat pada yang lain.
l) Dalam merakit butir soal, kemungkinan atau kunci jawaban harus disebar secara acak.
Keunggulan Evaluasi Obyektif
a) Ruang lingkup materi pokok bahasan satu unit pembelajaran bisa terungkap banyak, sebab waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan setiap butir soal relative singkat.
b) Panjang pendeknya evaluasi berpengaruh terhadap kadar keandalan evaluasi, bahwa evaluasi yang panjang (butir soal banyak) cenderung memiliki keandalan yang tinggi. Evalusi obyektif dapat disusun dalam jumlah yang banyak, sedangkan evaluasi yang berbentuk uraian relative dalam jumlah sedikit, sehingga ada kecenderungan evaluasi obyektif akan mempunyai keandalan yang lebih baik (dalam batas tertentu).
c) Proses penyekoran dapat dengan mudah dan obyektif, lain halnya dalam bentuk uraian memerlukan pertimbangan yang lebih mendalam, memungkinkan terjadinya variasi dalam jawaban dan penyekoran dapat mengurangi keandalan evaluasi yang bersangkutan.
d) Terhindarnya unsur subyektivitas evaluasi, sebab kunci dibuat sedemikian ruapa dan seobyektif mungkin (jawaban sangat pasti).
3) Menjodohkan (matching)
Seperti pada pilihan ganda, bentuk soal inipun mempunyai pokok soal dengan kemungkinan jawaban, bedanya dalam bentuk menjodohkan tidak hanya ada satu permasalahan yang harus dipilih, melainkan merupakan seperangkat kemungkinan lainnya. Dalam menyusun butir soal model ini, sekurang-kurangnya ada lima hal yang harus diperhatikan: a) kedua kelompok, secara otonom harus homogen, pokok soal maupun kemungkinan jawaban; b) jauh kemungkinan jawaban harus lebih banyak dari pada persoalan; c) susun kemungkinan jawaban secara logis (berdasarkan alphabetis, urutan tahun dan yang sejenis) agar peserta tidak mudah menebaknya; d) pokok soal maupun kemungkinan jawabannya harus disusun dalam kalimat yang pendek; dan e) dalam petunjuk hendaknya dijelaskan tentang pemikiran yang mendasari cara-cara menjodohkan antara persoalan dengan kemungkinan jawabannya.
4) Jawaban singkat dan isian
Hakekat butir soal dari kedua bentuk di atas sebenarnya sama, perbedaannya, jawaban singkat biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, sedangkan bentuk isian disajikan dalam kalimat yang tidak lengkap. Dalam penyusunan butir model soal ini, seyogyanya widyaiswara memperhatikan hal berikut:
a) Jawaban yang diminta harus jelas, pasti dan terarah, hindarkan kemungkinan jawaban yang tidak terbatas.
b) Kata-kata yang dihilangkan (jawaban yang dituntut) hendaknya merupakan sesuatu yang berarti.
c) Hindari penghilangan kata-kata yang terlalu banyak.
d) Jika jawaban dituntut lebih dari satu, sebutkan secara tegas.
e) Tempat jawaban yang disediakan seimbang dengan panjangnya jawaban yang dituntut.

b. Evaluasi Tindakan
Menuntut adanya kegiatan tertentu yang berdasarkan pada petunjuk yang telah disusun sedemikian rupa sebelum evaluasi itu dilaksanakan, dalam hal ini widyaiswara dituntut untuk mengamati keterampilan peserta, oleh karena itu kepada widyaiswara dituntut membuat pedoman pengamatan. Evaluasi tidak diberikan berdasarkan unsur subyektivitas lewat pengamatan, tetapi betul-betul melalui pengamatan obyektif, dan agar ini dapat dipertanggung jawabkan perlu dibuat pedoman sebagai arah dalam memberikan skor evaluasi.
Evaluasi tindakan dimaksudkan untuk mengukur keterampilan peserta dalam melakukan kegiatan. Dalam evaluasi tindakan, persoalan disajikan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan peserta. Pada intinya ada dua unsur yang bisa dijadikan bahan evaluasi dalam evaluasi tindakan, yaitu 1) proses; dan 2) produk atau hasil. Pengkukuran proses menuju pada pengukuran keterampilan dan kemahiran peserta dalam melakukan suatu kegiatan, sedangkan mengukuran produk atau hasil merujuk pada segi kualitas dari suatu proses kegiatan. Aspek mana yang lebih penting untuk dinilai: proses atau produk. Nampaknya tidak ada jawaban yang pasti pada pertnyaan ini, sebab akan tergantung atas obyek atau kegiatan yang akan dinilai. Sebagai contoh dalam praktek mengajar yang dinilai adalah prosesnya, dalam membuat karya ilmiah adalah produknya, dalam mengobati ternak mungkin yang dinilai proses dan produknya. Pembahasan ini lebih terpokus kepada pengukuran proses yaitu segi keterampilan melakukan suatu kegiatan.
Keunggulan Evaluasi Tindakan
Evaluasi tindakan memiliki beberapa keunggulan, yaitu: 1) cocok digunakan untuk mengukur aspek prilaku psikomotor atau keterampilan; 2) dapat digunakan untuk mengecek kesesuaian antara cognitive atau pengetahuan teori fungsional dan psychomotor atau keterampilan mempraktekan; 3) tidak ada kesempatan untuk mencontek.
Kelemahan Evaluasi Tindakan
Evaluasi tindakan memiliki beberapa kelemahan, yaitu: 1) sulit dalam mengadakan pengukuran; 2) memerlukan biaya yang relative besar; 3) memerlukan waktu tang relative lama.
Kaidah-kaidah Penyusunan Evaluasi Tindakan
Pada intinya ada tiga perangkat alat yang perlu dipersiapkan untuk melakukan suatu evaluasi tindakan, yaitu: 1) tugas yang harus dikerjakan oleh peserta beserta petunjuk pengerjaannya; 2) pedoman pengamatan; 3) perlengkapan praktek. Dalam menyiapkan hal-hal tersebut perlu memperhatikan kaidah-kaidah berikut: a) jabarkan kegiatan yang akan dipraktekkan ke dalam unsur-unsurnya. Dalam pedoman pengamatan, unsur-unsur kegiatan yang akan dipraktekkan perlu dijabarkan secara terinci, hal ini penting agar pengamatan dapat dilakukan secara cermat. Dalam menjabarkan unsur-unsur kegiatan, pertimbangkanlah unsur-unsur kegiatan mana yang pokok dan penting untuk diamati, sehingga pengukuran representative atau mewakili; b) susunlah unsur-unsur prilaku yang akan diukur dalam pedoman pengamatan secara logis. Untuk memudahkan dan mengecek kegiatan, unsur-unsur kegiatan perlu disusun secara logis. Penyusunan bisa didasarkan pada urutan langkah-langkah kegiatan; c) buatlah petunjuk pengerjaan yang jelas dan lengkap, petunjuk pengerjaan perlu disiapkan yang jelas dan lengkap, kalau perlu dengan langkah-langkahnya. Petunjuk yang kurang jelas bisa menyebabkan peserta atau evaluasiti ragu-ragu dalam melakukan kegiatan; d) identifikasi alat-alat perlengkapan yang diperlukan agar pelaksanaan evaluasi tindakan dapat dilakukan sebagai mana mestinya, perlu disiapkan alar-alat yang diperlukan untuk evaluasi. Alat-alat ini perlu diidentifikasi secara cermat, sebab ketidak lengkapan alat-alat ini bisa menyebabkan evaluasi tidak dapat dilakukan atau setidaknya menggangu kelancaran pelaksanaan; e) pertimbangkan kemungkinan pelaksanaannya. Dalam merancang evaluasi tindakan perlu dipertimbangkan secara matang kemungkinan-kemungkinan. Bagaimana fasilitas yang tersedia, apakah lengkap seperti yang dibutuhkan atau tidak.

c. Evaluasi Lisan
Evaluasi ini dalam pelatihan jarang digunakan, namun tidak ada salahnya apabila widyaiswara memahami evaluasi ini. Nampaknya evaluasi ini mempunyai kaitan dengan aspek perilaku mana yang diukur. Evaluasi lisan digunakan untuk menilai hasil proses belajar mengajar berupa kemampuan dalam mengemukakan pendapat atau gagasan secara lisan, oleh karena itu evaluasi ini dilakukan secara langsung (komunikasi langsung) manakala unit pembelajaran yang akan diukur sama maka dengan sungguh ideal sekali apabila diberikan persoalan dan ungkapan yang sama dengan orang yang berbeda, kendatipun hal ini sulit dilakukan (evaluasi tidak dapat dilakukan secara serempak), kalaupun dilakukan serempak mesti dilakukan oleh penilai yang berbeda. Manakala evaluasi dilakukan secara bergilir dengan yang sama, maka evaluasi cenderung kurang adil, peserta (evaluasiti = yang dievaluasi) belakangan bisa bertanya lebih dahulu kawannya yang sudah dievaluasi, dengan demikian ada kecenderungan bersiap-siap secara khusus untuk menjawab soal-soal tersebut.
Ini memberi anjuaran bahwa setiap evaluasiti perlu diberi serupa, sebobot tetapi tidak sama, dengan demikian widyaiswara atau evaluasiter perlu menyiapkan butir-butir soal parallel sebanyak dan atau lebih dari evaluasiti yang akan diuji. Hal ini cukup merepotkan widyaiswara apabila kalau evaluasitinya cukup banyak. Cara penyederhanaannya adalah dengan cara hanya membuat beberapa bentuk evaluasi parallel dan dilaksanakan secara berselang (acak), sehingga peserta sulit untuk menebak, dirinya kebagian model butir soal yang mana. Lain halnya kalau evaluasi itu seperti siding sarjana, sedang setiap pertanyaan akan didasarkan pada permasalahan masing-masing mahapeserta.
Keunggulan Evaluasi Lisan
Evaluasi lisan mempunyai keunggulan dalam hal: 1) mempunyai daya ukur untuk mengukur kemampuan berfikir taraf tinggi secara lebih leluasa. Pelaksanaan evaluasi lisan bisa dilakukan secara lebih fleksibel, dalam arti tidak terbatas oleh tulisan dan lembar kertas dalam jawaban, juga dapat memodifikasi bunyi pertanyaan selama tidak berubah arti dan maksud pertanyaan tersebut, 2) memberi kemungkinan untuk melakukan pengecekan; widyaiswara atau evaluasiter dapat meminta penjelasan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan peserta dan sekaligus mengikuti jalan pikiran peserta, dan 3) tidak ada kesempatan untuk menyontek bagi peserta, adanya kecenderungan lebih siap.
Kelemahan Evaluasi Lisan
Evaluasi lisan dapat dilakukan secara leluasa, yang dapat memberi peluang untuk berbuat adil. Misalnya adanya peserta atau evaluasiti yang lama dan sebentar evaluasinya; ada peserta yang diberondong dengan berbagai pertanyaan dan ada pula yang diberi pertanyaan lebih sedikit dan sederhana, dan kadang-kadang widyaiswara atau evaluasiter sudah cukup lelah, maka kelemahannya akan berpengaruh terhadap emosi, sehingga mungkin bentuk pertanyaan akan mendaji lain.
Pertanyaan-pertanyaan widyaiswara kadang-kadang terarahkan oleh jawaban peserta atau evaluasiti, dan kalau ini tidak terkontrol cenderung terjadi penyimpangan materi.
Evaluasi lisan biasanya dilakukan perindividu, sehingga memerlukan waktu cukuo lama. Evaluasi lisan inipun tidak menutup kemungkinan untuk dilaksanakan dalam bentuk kelompok, tetapi akan banyak mengandung kelemahan. Evaluasi akan punya ketergantungan kepada kemampuan widyaiswara atau evaluasiter untuk mengkaji dan membandingkan hasil jawaban pesertanya. Oleh karena itu unsur subyektivitas dari widyaiswar atau evaluasiter sulit dihindarkan, kadang-kadang widyaiswra atau evaluasiter hanyut dengan hal-hal ynag lain yang seyogyanya tidak dijadikan bahan pertimbangan.
Kaidah-Kaidah Penyusunan Evaluasi Lisan
Agar kelemhan-kelemahan evaluasi lisan dapat dikurangi, maka penyusunannya perlu memperhatikan kaidah-kaidah berikut: 1) siapkan pokok-pokok soal yang akan ditanyakan beserta kata-kata kunci sebagai patokan jawabannya; 2) buatlah beberapa form pertanyaan yang setarap ruang lingkup dan tingkat kesukarannya; 3) dalam penulisan butir soal lisan perhatikan pula kaidah-kaidah penulisan soal uaraian; dan 4) pertimbangkanlah waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing soal atau sekurang-kurangnya untuk masing-masing testi.
d.

> Soal Qurdis X

ULANGAN HARIAN QUR’AN HADITS KELAS X MAN 2 BOGOR SEMESTER GENAP TH 2006
=========================================================
A.Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang paling benar !
1. Kebalikan dari hadits adalah…
a. al jadid b. al khabar c. al manhaj d. al qadim e. al Atsar
2. Lawan dari sunnah adalah
a. ath thariq b. al jadid c. al qarib d. al bid’ah e. al atsar
3. Berikut ini adalah nama lain dari hadits kecuali…..
a. al khabar b. al atsar c. al qarib d. as sunah e. as sunan
4. Menurut bahasa, hadits diartikan sebagai...
a. as sunah b. al khabar c. al manhaj d. al qadim e. al qudsi
5. Suatu prilaku dan pola hidup yang telah mentradisi baik yang terpuji maupun tercela, adalah sunnah menurut…
a. istilah ulma b. istilah muhaditsin c. al Qur’an d. hadits e. Fuqoha
6. Segala ucapan dan perbuatan sahabat atau tabi’in yang dasar hukumnya disandarkan kepada Nabi SAW adalah definisi dari…
a. Atsar b. hadits c. Sunah d. khabar e. ijma’
7. Hadits salah satu fungsinya adalah merinci dan menafsirkan Al Qur’an yang mujmal. Arti dari mujmal adalah
a. global b. jelas c. sulit d. mudah e. berbelit – belit
8. Hadits mejelaskan al Qur’an secara tafsily. Arti dari tafsily adalah…
a. benar b. terperinci c. singkat d. mudah e. umum
9. Salahsatu dalil al Qur’an supaya mengambil dan memegang apa-apa yang diberikan oleh Rasul dan meninggalkan apa yang dilarangnya, yaitu surat…
a. Yunus : 2 b. Hud : 5 c. Yusuf : 12 d. Ali Imran : 9 e. Al hasr : 7
10. Perintah khalifah untuk penulisan dan pembukuan hadits terjadi pada th
a. 55 H. b. 50 H c. 150 H. d. 100 H e. 200 H
11. Seorang ulama besar yang pertama kali menulis dan membukukan hadits adalah….
a. Muhamad Syihab Az Zuhri b. Muhammad Abdul Rahman c. Abdul Manan d. Ziad Al mahdi e. Abu Laits
12. Peristiwa Khalid bin Walid ketika memakan daging sejenis biawak adalah contoh sunah….
a. Qauliyah b. Fi’liyah c. Taqririyah d. Hammiah
13. Hadits yang disandarkan kepada tabi’in disebut hadits…
a. maudlu b. marfu’ c. mauquf d. Dhoif e. maqthu’
14. Cara Shalat di atas kendaraan merupakan contoh sunnah…
a. Qauliyah b. Fi’liyah c. Taqririyah d. Hammiah
15. Menurut istilah, pengertian hadits terbagi menjadi…..
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
16. Menurut lughah, pengertian hadits ada….
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
17. Sahabat yang dikirim untuk menjadi gubernur Yaman yang mengatakan bahwa jika tidak mendapatkan jawaban dari al Qur’an untuk menyelesaikan masalah maka ia akan mencarinya dari sunnah-sunnah Rasuluillah SAW, yaitu…
a. Khalid bin Walid b. ‘Amar bin Yasir c. Thalhah d. Muawiyah e. Mu’adz bin jabal
18. Perkataan-perkataan Nabi Muhammad SAW, perbuatan-perbuatan, dan keadaan Beliau adalah definisi hadits menurut…
a. Dr. Taufiq b. Al Imam Ubnu Taimiyah c. Al Hafidh d. Al Kamal Ibnu Al Humam e. As Suyuti
19. Ayat yang menerangkan bahwa Allah SWT menggunakan kata hadits dengan arti Khabar adalah….
a. Al Baqarah : 20 b. Al fajr : 12 c. At Thur : 34 d. Ali Iran : 24 e. At Taubah : 1
20. Jama’ dari kata sunnah adalah……
a. Sunnatun b. Al Sinah c. Asnan d. As sunnatu d. Sunan
21. Menurut Abu Thayib bahwa syarat minimal jumlah perawi untuk hadits mutawatir adalah…
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
22. Suatu hadits yang tidak mencapai syarat mutawatir adalah pengertian…
a. hadits gorib b. hadits shahih c. hadits ‘aziz d. hadits ahad e. hadits dlo’if
23. Hadits Ahad terbagi kepada
a. 2 b.3 c. 4 d. 5 e. 6

24. Berikut ini adalah merupakan syarat hadits mutawatir, kecuali..
a. diterima oleh sahabat secara panca indra.
b. Jumlah perawi minimal 2 orang. c. Sanadnya tidak terputus.
d. Perawinya dlabit e. Perawainya Banyak
25. Menurut Ashhabush Syafei bahwa batas minimal perawi untuk hadits mutawatir adalah
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
26. Hadits yang diriwayatkan oleh dua orang perawi, walaupun hanya dalam satu thobakoh, adalah pengertian hadits
a. mutawatir b. dho’if c. hasan d. mashur e. gorib.
27. Arti dari thobakoh adalah…
a. tegas b. lugas c. sandaran d. lapisan e. jalan
28. Hadits yang periwayatannya disandarkan kepada sahabat disebut hadits….
a. maukup b. mursal c. shahih d maqthu’ e. marfu’
29. Pengumpulan dan penulisan hadits secara resmi diinstruksikan oleh
a. Abu Bakar b. Ali Bin Abi Thalib c. Utsman bin Affan d. Sholahudin Al Ayubi e. Umar Bin Aabdul Aziz
30. Menurut bahasa, Atsar artinya..
a. dahulu b. kini c. bekas d. dekat e. jalan
31. Syarat seorang perawi untuk hadits shahih adalah Dlabit yang artinya
a. shaleh akhlaknya b. baik keturunannya c. dekat dengan rasul d. pintar menulis e. kuat ingatannya.
32. Nama lain dari hadits palsu adalah hadits…
a. maudlu b. dla’if c. gorib d. mudlthorrib e ahad
33. Syarat hadits sahih adalah….
a. 4 b. 5 c. 6 d. 7 e. 8
34. Hadits mutawatir terbagi menjadi
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
35. Suatu hadits yang menyendiri dalam periwayatannya adalah pengertian
a. hasan b. gorib c. ‘aziz d. dlaif e. ahad
36. Sahabat yang menulis hadits-hadits pada masa Rasulullah adalah..
a. Abdullah bin ‘amr bin ashs dan Jabir bin Abdullah Al anshari b. Ali bin Abi Thalib dan Umar Bin Khattab c. Mu’ad bin Jabal dan Utsman Bin Affan d. Zaid bin Tsabit dan Bilal
37. Hadits berdasarkan urutan sanad yang tertinggi adalah hadits…
a. Marfu’ b. Qudsi c. Mauquf d. Maqthu’ e. ‘Aziz
38. Berdasarkan jumlah perawi, hadits terbagi menjadi….
a. Hadits Qudsi, hadits Syarif , hadits mauquf b. hadits shahih, hadits hasan, hadits dlo’if
c. hadits mutawatir, hadits mashur, hadits ‘azizi, hadits garib d. hadits marfu’, hadits mauquf, hadits maqthu’
39. Dinukilkan oleh orang yang adil, sanadnya bersambung, tidak ada ilat maupun Syad, tapi kurang dlabit, adalah pengertian hadits…
a. gorib b mauquf c marfu d. hasan e. A’ziz
40. Ilmu ushul dan kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan sanad dan matan dari segi diterima dan ditolak, adalah pengertian…
a. ilmu hadits riwayat b. ilmu hadits Diroyah c. ilmu asbaabul wurud d. ilmu rijalul hadits e. ilmu mustholahul hadits

> Soal Qurdis smt genap

ULANGAN HARIAN QUR’AN HADITS KELAS X MAN 2 BOGOR SEMESTER GENAP TH 2007
=========================================================
A.Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang paling benar !
1. Kebalikan dari hadits adalah…
a. al jadid b. al khabar c. al manhaj d. al qadim e. al Atsar
2. Lawan dari sunnah adalah
a. ath thariq b. al jadid c. al qarib d. al bid’ah e. al atsar
3. Berikut ini adalah nama lain dari hadits kecuali…..
a. al khabar b. al atsar c. al qarib d. as sunah e. as sunan
4. Menurut bahasa, hadits diartikan sebagai...
a. as sunah b. al khabar c. al manhaj d. al qadim e. al qudsi
5. Suatu prilaku dan pola hidup yang telah mentradisi baik yang terpuji maupun tercela, adalah sunnah menurut…
a. istilah ulma b. istilah muhaditsin c. al Qur’an d. hadits e. Fuqoha
6. Segala ucapan dan perbuatan sahabat atau tabi’in yang dasar hukumnya disandarkan kepada Nabi SAW adalah definisi dari…
a. Atsar b. hadits c. Sunah d. khabar e. ijma’
7. Hadits salah satu fungsinya adalah merinci dan menafsirkan Al Qur’an yang mujmal. Arti dari mujmal adalah
a. global b. jelas c. sulit d. mudah e. berbelit – belit
8. Hadits mejelaskan al Qur’an secara tafsily. Arti dari tafsily adalah…
a. benar b. terperinci c. singkat d. mudah e. umum
9. Salahsatu dalil al Qur’an supaya mengambil dan memegang apa-apa yang diberikan oleh Rasul dan meninggalkan apa yang dilarangnya, yaitu surat…
a. Yunus : 2 b. Hud : 5 c. Yusuf : 12 d. Ali Imran : 9 e. Al hasr : 7
10. Perintah khalifah untuk penulisan dan pembukuan hadits terjadi pada th
a. 55 H. b. 50 H c. 150 H. d. 100 H e. 200 H
11. Seorang ulama besar yang pertama kali menulis dan membukukan hadits adalah….
a. Muhamad Syihab Az Zuhri b. Muhammad Abdul Rahman c. Abdul Manan d. Ziad Al mahdi e. Abu Laits
12. Peristiwa Khalid bin Walid ketika memakan daging sejenis biawak adalah contoh sunah….
a. Qauliyah b. Fi’liyah c. Taqririyah d. Hammiah
13. Hadits yang disandarkan kepada tabi’in disebut hadits…
a. maudlu b. marfu’ c. mauquf d. Dhoif e. maqthu’
14. Cara Shalat di atas kendaraan merupakan contoh sunnah…
a. Qauliyah b. Fi’liyah c. Taqririyah d. Hammiah
15. Menurut istilah, pengertian hadits terbagi menjadi…..
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
16. Menurut lughah, pengertian hadits ada….
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
17. Sahabat yang dikirim untuk menjadi gubernur Yaman yang mengatakan bahwa jika tidak mendapatkan jawaban dari al Qur’an untuk menyelesaikan masalah maka ia akan mencarinya dari sunnah-sunnah Rasuluillah SAW, yaitu…
a. Khalid bin Walid b. ‘Amar bin Yasir c. Thalhah d. Muawiyah e. Mu’adz bin jabal
18. Perkataan-perkataan Nabi Muhammad SAW, perbuatan-perbuatan, dan keadaan Beliau adalah definisi hadits menurut…
a. Dr. Taufiq b. Al Imam Ubnu Taimiyah c. Al Hafidh d. Al Kamal Ibnu Al Humam e. As Suyuti
19. Ayat yang menerangkan bahwa Allah SWT menggunakan kata hadits dengan arti Khabar adalah….
a. Al Baqarah : 20 b. Al fajr : 12 c. At Thur : 34 d. Ali Iran : 24 e. At Taubah : 10

20. Jama’ dari kata sunnah adalah……
a. Sunnatun b. Al Sinah c. Asnan d. As sunnatu d. Sunan
21. Menurut Abu Thayib bahwa syarat minimal jumlah perawi untuk hadits mutawatir adalah…
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
22. Suatu hadits yang tidak mencapai syarat mutawatir adalah pengertian…
a. hadits gorib b. hadits shahih c. hadits ‘aziz d. hadits ahad e. hadits dlo’if
23. Hadits Ahad terbagi kepada
a. 2 b.3 c. 4 d. 5 e. 6
24. Berikut ini adalah merupakan syarat hadits mutawatir, kecuali..
a. diterima oleh sahabat secara panca indra.
b. Jumlah perawi minimal 2 orang. c. Sanadnya tidak terputus.
d. Perawinya dlabit e. Perawainya Banyak
25. Menurut Ashhabush Syafei bahwa batas minimal perawi untuk hadits mutawatir adalah
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
26. Hadits yang diriwayatkan oleh dua orang perawi, walaupun hanya dalam satu thobakoh, adalah pengertian hadits
a. mutawatir b. dho’if c. hasan d. mashur e. gorib.
27. Arti dari thobakoh adalah…
a. tegas b. lugas c. sandaran d. lapisan e. jalan
28. Hadits yang periwayatannya disandarkan kepada sahabat disebut hadits….
a. maukup b. mursal c. shahih d maqthu’ e. marfu’
29. Pengumpulan dan penulisan hadits secara resmi diinstruksikan oleh
a. Abu Bakar b. Ali Bin Abi Thalib c. Utsman bin Affan d. Sholahudin Al Ayubi e. Umar Bin Aabdul Aziz
30. Menurut bahasa, Atsar artinya..
a. dahulu b. kini c. bekas d. dekat e. jalan
31. Syarat seorang perawi untuk hadits shahih adalah Dlabit yang artinya
a. shaleh akhlaknya b. baik keturunannya c. dekat dengan rasul d. pintar menulis e. kuat ingatannya.
32. Nama lain dari hadits palsu adalah hadits…
a. maudlu b. dla’if c. gorib d. mudlthorrib e ahad
33. Syarat hadits sahih adalah….
a. 4 b. 5 c. 6 d. 7 e. 8
34. Hadits mutawatir terbagi menjadi
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
35. Suatu hadits yang menyendiri dalam periwayatannya adalah pengertian
a. hasan b. gorib c. ‘aziz d. dlaif e. ahad
36. Sahabat yang menulis hadits-hadits pada masa Rasulullah adalah..
a. Abdullah bin ‘amr bin ashs dan Jabir bin Abdullah Al anshari b. Ali bin Abi Thalib dan Umar Bin Khattab c. Mu’ad bin Jabal dan Utsman Bin Affan d. Zaid bin Tsabit dan Bilal
37. Hadits berdasarkan urutan sanad yang tertinggi adalah hadits…
a. Marfu’ b. Qudsi c. Mauquf d. Maqthu’ e. ‘Aziz
38. Berdasarkan jumlah perawi, hadits terbagi menjadi….
a. Hadits Qudsi, hadits Syarif , hadits mauquf b. hadits shahih, hadits hasan, hadits dlo’if
c. hadits mutawatir, hadits mashur, hadits ‘azizi, hadits garib d. hadits marfu’, hadits mauquf, hadits maqthu’
39. Dinukilkan oleh orang yang adil, sanadnya bersambung, tidak ada ilat maupun Syad, tapi kurang dlabit, adalah pengertian hadits…
a. gorib b mauquf c marfu d. hasan e. A’ziz
40. Ilmu ushul dan kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan sanad dan matan dari segi diterima dan ditolak, adalah pengertian…
a. ilmu hadits riwayat b. ilmu hadits Diroyah c. ilmu asbaabul wurud d. ilmu rijalul hadits e. ilmu mustholahul hadits

ULANGAN HARIAN QUR’AN HADITS KELAS X MAN 2 BOGOR SEMESTER GENAP TH 2007
==========================================================
A. Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang paling benar !
1. Hadits mejelaskan al Qur’an secara tafsily. Arti dari tafsily adalah…
a. benar b. terperinci c. singkat d. mudah e. umum
2. Menurut bahasa, hadits diartikan sebagai...
a. as sunah b. al khabar c. al manhaj d. al qadim e. al qudsi
3. Suatu prilaku dan pola hidup yang telah mentradisi baik yang terpuji maupun tercela, adalah sunnah menurut…
a. istilah ulma b. istilah muhaditsin c. al Qur’an d. hadits e. Fuqoha
4. Hadits salah satu fungsinya adalah merinci dan menafsirkan Al Qur’an yang mujmal. Arti dari mujmal adalah
a. global b. jelas c. sulit d. mudah e. berbelit – belit
5. Segala ucapan dan perbuatan sahabat atau tabi’in yang dasar hukumnya disandarkan kepada Nabi SAW adalah definisi dari…
a. Atsar b. hadits c. Sunah d. khabar e. ijma’
6. Lawan dari sunnah adalah
a. ath thariq b. al jadid c. al qarib d. al bid’ah e. al atsar
7. Berikut ini adalah nama lain dari hadits kecuali…..
a. al khabar b. al atsar c. al qarib d. as sunah e. as sunan
8. Salahsatu dalil al Qur’an supaya mengambil dan memegang apa-apa yang diberikan oleh Rasul dan meninggalkan apa yang dilarangnya, yaitu surat…
a. Yunus : 2 b. Hud : 5 c. Yusuf : 12 d. Ali Imran : 9 e. Al hasr : 7
9. Menurut istilah, pengertian hadits terbagi menjadi…..
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
10. Seorang ulama besar yang pertama kali menulis dan membukukan hadits adalah….
a. Muhamad Syihab Az Zuhri b. Muhammad Abdul Rahman c. Abdul Manan d. Ziad Al mahdi e. Abu Laits
11. Perintah khalifah untuk penulisan dan pembukuan hadits terjadi pada th
a. 55 H. b. 50 H c. 150 H. d. 100 H e. 200 H
12. Perkataan-perkataan Nabi Muhammad SAW, perbuatan-perbuatan, dan keadaan Beliau adalah definisi hadits menurut…
a. Dr. Taufiq b. Al Imam Ubnu Taimiyah c. Al Hafidh d. Al Kamal Ibnu Al Humam e. As Suyuti
13. Menurut lughah, pengertian hadits ada….
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
14. Ayat yang menerangkan bahwa Allah SWT menggunakan kata hadits dengan arti Khabar adalah….
a. Al Baqarah : 20 b. Al fajr : 12 c. At Thur : 34 d. Ali Iran : 24 e. At Taubah : 10
15. Peristiwa Khalid bin Walid ketika memakan daging sejenis biawak adalah contoh sunah….
a. Qauliyah b. Fi’liyah c. Taqririyah d. Hammiah
16. Hadits yang disandarkan kepada tabi’in disebut hadits…
a. maudlu b. marfu’ c. mauquf d. Dhoif e. maqthu’
17. Cara Shalat di atas kendaraan merupakan contoh sunnah…
a. Qauliyah b. Fi’liyah c. Taqririyah d. Hammiah
18. Kebalikan dari hadits adalah…
a. al jadid b. al khabar c. al manhaj d. al qadim e. al Atsar
19. Sahabat yang dikirim untuk menjadi gubernur Yaman yang mengatakan bahwa jika tidak mendapatkan jawaban dari al Qur’an untuk menyelesaikan masalah maka ia akan mencarinya dari sunnah-sunnah Rasuluillah SAW, yaitu…
a. Khalid bin Walid b. ‘Amar bin Yasir c. Thalhah d. Muawiyah e. Mu’adz bin jabal
20. Menurut Abu Thayib bahwa syarat minimal jumlah perawi untuk hadits mutawatir adalah…
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
21. Ilmu ushul dan kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan sanad dan matan dari segi diterima dan ditolak, adalah pengertian…
a. ilmu hadits riwayat b. ilmu hadits Diroyah c. ilmu asbaabul wurud d. ilmu rijalul hadits e. ilmu mustholahul hadits
22. Suatu hadits yang tidak mencapai syarat mutawatir adalah pengertian…
a. hadits gorib b. hadits shahih c. hadits ‘aziz d. hadits ahad e. hadits dlo’if
23. Menurut bahasa, Atsar artinya..
a. dahulu b. kini c. bekas d. dekat e. jalan
24. Hadits Ahad terbagi kepada
a. 2 b.3 c. 4 d. 5 e. 6
25. Hadits yang diriwayatkan oleh dua orang perawi, walaupun hanya dalam satu thobakoh, adalah pengertian hadits
a. mutawatir b. dho’if c. hasan d. mashur e. gorib.
26. Berikut ini adalah merupakan syarat hadits mutawatir, kecuali..
a. Diterima oleh sahabat secara panca indra.
b. Jumlah perawi minimal 2 orang. c. Sanadnya tidak terputus.
d. Perawinya dlabit e. Perawainya Banyak
27. Hadits yang periwayatannya disandarkan kepada sahabat disebut hadits….
a. maukup b. mursal c. shahih d maqthu’ e. marfu’
28. Jama’ dari kata sunnah adalah……
a. Sunnatun b. Al Sinah c. Asnan d. As sunnatu d. Sunan
29. Menurut Ashhabush Syafei bahwa batas minimal perawi untuk hadits mutawatir adalah
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
30. Arti dari thobakoh adalah…
a. tegas b. lugas c. sandaran d. lapisan e. jalan
31. Berdasarkan jumlah perawi, hadits terbagi menjadi….
a. Hadits Qudsi, hadits Syarif , hadits mauquf b. hadits shahih, hadits hasan, hadits dlo’if
c. hadits mutawatir, hadits mashur, hadits ‘azizi, hadits garib d. hadits marfu’, hadits mauquf, hadits maqthu’
32. Syarat hadits sahih adalah….
a. 4 b. 5 c. 6 d. 7 e. 8
33. Dinukilkan oleh orang yang adil, sanadnya bersambung, tidak ada ilat maupun Syad, tapi kurang dlabit, adalah pengertian hadits …
a. gorib b mauquf c marfu d. hasan e. A’ziz
34. Suatu hadits yang menyendiri dalam periwayatannya adalah pengertian
a. hasan b. gorib c. ‘aziz d. dlaif e. ahad
35. Syarat seorang perawi untuk hadits shahih adalah Dlabit yang artinya
a. shaleh akhlaknya b. baik keturunannya c. dekat dengan rasul d. pintar menulis e. kuat ingatannya.
36. Nama lain dari hadits palsu adalah hadits…
a. maudlu b. dla’if c. gorib d. mudlthorrib e ahad
37. Sahabat yang menulis hadits-hadits pada masa Rasulullah adalah..
a. Abdullah bin ‘amr bin ashs dan Jabir bin Abdullah Al anshari b. Ali bin Abi Thalib dan Umar Bin Khattab c. Mu’ad bin Jabal dan Utsman Bin Affan d. Zaid bin Tsabit dan Bilal
38. Hadits mutawatir terbagi menjadi
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
39. Pengumpulan dan penulisan hadits secara resmi diinstruksikan oleh
a. Abu Bakar b. Ali Bin Abi Thalib c. Utsman bin Affan d. Sholahudin Al Ayubi e. Umar Bin Aabdul Aziz
40. Hadits berdasarkan urutan sanad yang tertinggi adalah hadits…
a. Marfu’ b. Qudsi c. Mauquf d. Maqthu’ e. ‘Aziz

Ulangan QURDIS

ULANGAN HARIAN1 QUR’AN HADITS KELAS X MAN 2 BOGOR
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2007 – 2008.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Jawablah dengan singkat dan tepat pertanyaan di bawah ini !
1. Umur Rasulullah ketika dianggkat menjadi Nabi berdasarkan tahun Qomariah …
2. Lahir Rasulullah saw adalah Hari Senin 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah atau th … M.
3. Surat yang terlengkap pertama kali turun adalah surat …
4. Jumlah juz yang turun pada periode Madinah adalah …
5. Rasulullah berdakwah di Madinah selama ..
6. Ketua panitia pengumpul Al Qur’an yang dirugaskan Khlaifah Utsman adalah….
7. Surat terpanjang dalam Al Qur’an adalah surta …. berjumlah ….
8. Al Miun adalah surat yang ayatnya lebih dari ……….ayat
9. Al Mufas-shol adalah surat yang ayatnya …..
10. Qolbul Qur’an adalah istilah untuk surat ….
11. Pertengahan Al Qur’an terdapat pada surat …..
12. Menurut As Sya’bi bahwa turunnya Al Qur’an pada tgl 17 Ramadhan adalah dari ….
13. Surat Madnaniyyah adalah …
14. Kata Al Qur’an tidak dimustaq dari kata apapaun, itu adalah Menurut …..
15. Menurut Al Asy’ari Al Qur’an di mustaq dari kata qorona yang artinya ….
16. Ada 8 unsur dalam pengertian Al Qur’an yaitu…
17. Secara garis besar turunnya wahyu ada 2 yaitu ……..
18. Firman Allah yang tidak ditulis dalam al Qur’an disebut ……
19. Wahyu yang langsung diantaranya adalh….
20. Wahyu yang paling berat diterima oleh Nabi Muhammad adalah …..
B. Jawablah dengan tepat Pertanyaan di bawah ini !
1.Tulslah Pengertian Al Qur’an dengan bahasa Arab dan artinya…
2.Tulislah Pengertian Wahyu dengan bahasa Arab dan artinya…
3.Tulislah nama lain al Qur’an dengan artinya, minimal 3 !
4.Tulislah himah diturunkannya Al Qur’an secara berangsur-angsur, Minimah 3 !
5. Tulis kembali ayat di bawah ini beri syakal, dan terjemahkan ke dalam Banasa Indonesia !






ULANGAN HARIAN1 QUR’AN HADITS KELAS X MAN 2 BOGOR
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2007 – 2008.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Jawablah dengan singkat dan tepat pertanyaan di bawah ini !
1. Umur Rasulullah ketika diangkat menjadi Nabi berdasarkan tahun syamsiah adalah …
2. Wafat Rasulullah saw adalah hari senin 12 Rabiul Awawal tahun 11 H. atau ………… M.
3. jumlah surat yang turun pada periode Madinah adalah …….
4. Rasulullah berdakwah di mekah selama …….
5. Al Qur’an di buat pada Jaman Khalifah Utsman pada tahun ….. H.
6. Surat terpendek dalam Al Qur’an adalah surat ……….. berjumlah …….. ayat
7. As Sab’ut Thiwal adalah ……….
8. Al Matsani adalah surat yang ayatnya ………………… ayat.
9. Dalam al Qur’an terdiri dari 554 ruku’ yang simbolnya …….
10. Ummul Qur’an adalah istilah untuk surat …….
11. Menurut Ibnu Abbas bahwa turunnya Al Qur’an pada tgl 17 Ramadhan adalah dari ……..
12. Surat makiyyah adalah ……
13. Menurut bahasa, Al Qur’an artinya adalah …..
14. menurut imam fara al Qur’an di mustaq dari kata qorooinu jama’ dari qoriinah yang artinya …….
15. Menurut Al Jujaz Al Qur’an mengikuti wajan Fu’laanun dan dimustaq dari kata al Qor u yang artinya
16. Wahyu secara etimologi mempunyai …….
17. Nama-nama lain al Qur’an diantaranya adalah………. Yang artinya….
18. Ruhul Amin adalah sebutan untuk ……
19. Wahyu yang melalui perantara diantaranya adalah…..
20. Yang Dimaksud dengan ayat Nasikh adalah ……..
B. Jawablah dengan tepat Pertanyaan di bawah ini !
1.Tulslah Pengertian Al Qur’an dengan bahasa Arab dan artinya…
2.Tulislah Pengertian Wahyu dengan bahasa Arab dan artinya…
3.Tulislah nama lain al Qur’an dengan artinya, minimal 3 !
4.Tulislah himah diturunkannya Al Qur’an secara berangsur-angsur, Minimah 3 !
5. Tulis kembali ayat di bawah ini beri syakal, dan terjemahkan ke dalam Banasa Indonesia !

Soal Harian 1

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN FIQIH MAN 2 KOTA BOGOR
SEMSETER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008 – 2009
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dari pertanyaan di bawah ini !
1. Khilafah berasal dari Bahasa Arab “ khalafa “yang artinya sebagaimana di bawah ini, kecuali…
a. menggantikan b. berkuasa c. berselisih d. memerintah e. menguasai
2. Kata Khilafah dalam ilmu Sharaf adalah sebagai
a. Isim Masdar b. isim fail c. Isim zaman d. Maf’ul e. Fiil madli
3. Kata Khalifah dalam Ilmu Sharaf adalah sebagai
a. isim fail b. Isim zaman c. Maf’ul d. Fiil madli e. Isim Fail
4. Madinah Fadlilah adalah buku yang berisikan tentang konsep mendirikan negara yang baik dan benar dalam pandangan Islam. Buku tersebut disusun oleh…
a. Ibnu Khaldun b. Al Farabi c. Al Ghazali d. Al Kindi e. Yusuf Qardlawi
5.Orang yang membacakan bai’at Utsman bin Affan adalah…
a. Ali bin Abi Thalib b. Zaid bin Haritsah c. Salman Al Farisi d. Abdurrahman bin ‘Auf e. Umar bn Khathab.
6.Hukum mengangkat khilafah diantara kaum Muslimin adalah..
a. Fardhu ‘ain b. fardhu kifayah c. sunah muakadah d. mubah c. makruh
7.Majlis syura di negara Republik Indonesia adalah…
a. MPR b. DPR c. DPA d. MA e. KPU
8.Yang dimaksud Ahlul halli wal aqdi adalah….
a. wakil rakyat yang menjadi anggota majlis
b. orang-orang yang diangkat oleh pemerintah
c. calon-calon pemimpin yang akan dipilih oleh rakyat
d. para ahli yang menguasai masalah-masalah hukum.
e. Wakil-wakil rakyat yang bukan anggota majlis.
9.Susunan pemerintahan yang diatur menurut hukum Islam adalah pengertian dari…..
a. Khalifah b. Ahlul halli wal aqdi c. khilafah d. majlis syura e. Negara
10.Khalifah yang pertama adalah…..
a. Rasulullah SAW b. Abu Bakar c. Umar Bin Khathab d. Utsman bn Affan e. Ali Bin Abi Thalib.
11.Sahabat Nabi yang tidak mau dipanggil Khalifah adalah…..
a. Abu Bakar b. Abu Musa c. Umar Bin Khathab d. Utsman bn Affan e. Ali Bin Abi Thalib
12.Diantara tujuan Khilafa adalah sebagaimana disebutkan Oleh Allah SWT dalam Al Qur’an surat….
a. Al Baqarah: 30 b. Ali Imran: 55 c. Al Kahfi : 25 d. Al An’am : 12 e. Saba : 15
13.Sebenarnya Khilafah atau pemerintahan dalam Islam bukan menjadi tujuan, akan tetapi hanya sebagai…..
a. kepuasan umat islam b. kebanggan islam c. alat untuk mencapai tujuan d. pusat komando e. pelindung
14.Pengambilan dalil dalam penetapan khilafah adalah dari….
a. Al Qur’an b. Sunnah c. Ijma’ d. Qiyas e. Istihsan
15.Diantara alasan terbentuknya khilafah adalah….
a. untuk dapat menyempurnakan kewajiban.
b. Untuk mengenang perjuangan Rasulullah.
c. Untuk melindungi orang-orang miskin
d. Untuk mengangkat para ulama islam.
e. Untuk memperkuat ekonomi islam.
16.Diantara ayat Qur’an yang menyebutkan masalah Khilafah adalah….
a. QS Al Maidah : 17 b. Ali Imran : 20 c. An Nisa : 30 d. Al Qiyamah : 5 e. An Nur : 55
17Pemilihan Khalifah oleh ahlul halli wal aqdi adalah merupakan cara….
a. langsung b. tidak langsung c.langsung tapi tidak langsung d. Sederhana e. Susah
18.Pemilihan Umar bin Khathab sebagai Khalifah adalah atas usulan....
a. Rasulullah SAW b. Abu Bakar c. Utsman bin Affan d. Ali bin Abi Thalib e. Siti Aisyah
19Sumpah setia atau kepercayaan, atau yang lebih dikenal dengan pelantikan kepada Khalifah disebut..
a. Ikrar b. Wa’id c. aqsam d. Qaul e. Bai’at
20.Yang pertama kali membai’at Abu Bakar sebagai khalifah adalah...
a. Rasulullah SAW b. Umar bin Khathab c. Utsman bin Affan d. Ali bin Abi Thalib e. Siti Aisyah
21.Yang menghapus secara resmi Khilafah Islamiyyah Turki Utsmani adalah.....
a. Mustofa Kemal Ataturk b. Abdul hamid c. Sultan salim d. Al jamadi e. Al hamid
22.Penghapusan Khilafah Islamiyyah Turki Utsmani tersebut secara resmi terjadi pada ....
a. 24 juni 1942 b. 3 Maret 1924 c. 4 Maret 1924 d. 24 Mei 1994 e. 3 April 1923
23.Yang mengumandangkan dirinya khalifah islamiyyah setelah meluasnya penjajahan Barat ke dunia islam adalah....
a. Sultan Hamid II b. Sultan Salim c. Mustofa Kemal Ataturk d. Abdul hamid e. Al jamadi
24. Istilah khalifah dalam Qur’an surat Al Baqarah : 30 ditujukan secara khusus untuk
a. Manusia b. Muhammad SAW c. Isa AS d. Musa AS e. Adam AS
25. Diantara alasan diba’atnya Abu Bakar sebagai khalifah adalah.....
a. beliau orang yang paling rajin ibadahnya
b. tidak ada lagi yang berani selain Abu Bakar
c. beliau orang yang paling tinggi ilmunya
d. Rasulullah pernah memerintahkan Abu Bakar memimpin Shalat berjamaah
e. beliau orang yang paling kaya hartanya
26. Orang kedua yang membai’at Abu Bakar adalah.....
a. Umar bin Khathab b. Utsaman bin Affan c. Ali Bin Abi Thalib d. Abu Ubaidah e. Basyir bin Sa’ad
27. Orang ke tiga yang membai’at Abu Bakar adalah
a. Umar bin Khathab b. Utsaman bin Affan c. Ali Bin Abi Thalib d. Abu Ubaidah e. Basyir bin Sa’ad
28. Diantara bagian ayat yang ditafsirkan sebagai Ahlul halli wak aqdi adalah terdapat pada surat...
a. Annisa: 59 b. An Nisa 50 c. Al Maidah 25 d. Saba : 15 e. Al Baqarah : 25

29.
          
Ayat di Atas menujukan kewajiban rakyat kepada pemimpin berupa.
a. menjaga persatuan dan kesatuan b. Tidak berbuat kerusakan c. Taat dan patuh kepada Khilafah
d. mentaati undang-undang e. Bersifat selektif dalam memilih pemimpin
30. Waktu Pembai’atan Khalifah Abu Bakar secara khusus sebagai khalifah adalah ..
a. Satu hari setelah Rasulullah SAW wafat
b. dua hari setelah Rasulullah SAW wafat
c. tiga hari setelah Rasulullah SAW wafat
d. pada hari Rasululah SAW Wafat
e. satu hari sebelum Rasulullah SAW wafat
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas !
1. Tuliskan pernyataan Abu Bakar setelah diangkat sebagai Khalifah !
2. Dalam perjuangan umat islam terutama di Indonesia, diantaranya adalah ingin menerapkan syariah Islam. Perjuangan tersebut ada yang ingin merubah dan memasukan hukum-hukum islam kedalam aturan atau hukum-hukum yang ada tanpa harus merubah falsafah dan nama Negara. Namun ada yang membuat kelompok dan membentuk kader-kader dalam mempersiapkan pembentukan Khilafah Islam di Indonesia. Bagaimana pendapat anda tentang kedua cara tersebut !
3. Apakah sebagai warga Negara Indonesia, anda diperbolehkan untuk merubah Negara Indonesia ini menjadi Negara Islam !
4. Bagaimana pendapat anda tentang cara yang ideal dalam menegakan khilafah Islamiyyah di Indonesia !
5. Bagaimana menurut Anda tentang cara yang ideal dalam memperjuangkan penerapan syari’at Islam din Indonesia !
6. Yang paling penting menurut Anda di Negara Indonesia ini adalah Memasukan Syari’at-syari’at Islam kedalam semua aturan-aturan Negara, atau mengganti negara Indonesia menjadi Menjadi Negara Islam Indonesia !

> Soal SHI dan Ijtihaf

101. Sumber hukum islam yang bersifat ittifaq alaih terbagi menjadi
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
102. Berdasarkan ijma’ bahwa hukum mendirikan khilafah adalah......
a. pardu ain b. Pardu kifayah c. Sunnah d. Haram e. Jaiz
103. Berikut ini adalah isi pokok Al Qur’an, kecuali.....
a. Basyiran wa Nadziran b. Tauhid c. Hukum-hukum d. Mukjizat e. Ibadah dan muamalah
104. Menurut bahasa, hadits diartikan sebagai...
a. as sunah b. al khabar c. al manhaj d. al qadim e. al qudsi
105. Peristiwa Khalid bin Walid ketika memakan daging sejenis biawak adalah contoh sunah….
a. Qauliyah b. Fi’liyah c. Taqririyah d. Hammiah e. Qudsi
106. Nama lain dari hadits palsu adalah hadits…
a. maudlu b. dla’if c. gorib d. mudlthorrib e ahad
107. Sumber hukum islam yang ke 3 adalah...
a. Istihsan b. Qiyas c. Ijma’ d. Istishab e. Sunnah
108. Diantara Imam yang menolak ijma’ sukuti sebagai sumber hukum adalah....
a. Imam Syafei b. Imam hanafi c. Imam Hambali d. Imam Thobari e. Imam Sayuti.
109. Diantara ayat yang ditafsirkan maksudnya Ulil Amri sebagai Mujtahid terdapat dalam QS :
a. Ali Imran : 59 b. Al baqarah : 150 c. Al Imran : 150 d. An Nisa : 59 e. An Nahl : 20
110. Contoh hukum hasil ijma’ adalah.....
a. warisan untuk nenek adalah 1/6 b. Sholat Magrib 3 rakaat c. Adanya penjara d. Pembayaran pajak e. Dicetaknya uang.
111. Dalam penatapan hukum, al Qur’an bersifat Qillatut Taklifi artinya..
a. tidak menyulitkan b. Menyedikitkan beban c. Bersifat global d.tidak sekaligus e. Berangsur-angsur.
112. Suatu permasalahan yang baru ditemukan, dan belum ada hukumnya dalam nas, akan tetapi jika illatnya sama dengan permasalahan yang sudah ada hukumnya, maka masalah tersebut hukumnya sama. Permasalahan baru itu dalam Qiyas disebut......
a. Illat b. Al Ashlu c. Al hukmu d. Al far’u e. Al Qiyas.
113. Talfiq boleh dilakukan jika ada uzur atau situasi yang tidak terhindarkan. Pendapat ini adalah menurut...
a. Imam Syafei b. Imam Maliki c. Imam Hanafi d. Imam Ghazali e. Imam Hambali.
114. para ulama menetapkan bahwa Taqlid Mazmumumah hukumnya adalah....
a. jaiz b. Makruh c. Wajib d. Haram e. Sunah
115. Dinukilkan oleh orang yang adil, sanadnya bersambung, tidak ada ilat maupun Syad, tapi kurang dlabit, adalah pengertian hadits…
a. gorib b mauquf c marfu d. hasan e. A’ziz
116.
ا تـفـا ق جـمـيع ا لـمـجـتـهـد يـن مـن ا لـمـسـلـمـيـن فى عـصــر مـن ا لـعـصـور بـعـد وفـاة ا لـرسـو ل عـلى حـكـم شـر عـيى فى وا قـع مـن ا لـو قـا ئــع
Kalimat diatas merupakan definisi dari…..
a. Qiyas b. Istihsan c. Ijma’ d. Mashlahah ar mursalah e.’Urf
117. Tidak membantah pendapat mujtahid yang lain walaupun tidak setuju adalah merupakan ijma’....
a. Qauli b. Sukuti c. Kinayah d. Sharih e. Naumi
118. Ijma’ yang pertama kali dilakukan dalam ajaran islam adalah.....
a. pengumpulan dan pembukuan al Qur’an b. Menetapkan sunnah sebagai sumber hukum c. Pengangkatan khalifah d. Pendirian ‘Aqdiyah e. Penentuan satu Ramadhan.
119. Hadits yang periwayatannya disandarkan kepada sahabat disebut hadits….
a. maukup b. mursal c. shahih d maqthu’ e. marfu’
120. Diantara fungsi hadits adalah memberikan rincian dan tafsiran terhadap ayat qur’an yang masih bersifat global, yang disebut...
a. bayan tasyri’ b. Bayan nasakh c. Bayan taqyid d. Bayan tafsir e. Bayan takhshish.
121. Jika hukum Al far’u lebih utama dari hukum Al Ashlu, maka disebut qiyas.....
a. adna b. Sharih c. Khafi d. Aula e. Musawi.
122. Istilah lain untuk “ tindakan preventif “ dalam sumber hukum islam adalah...
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.




لا تـجـتـمـع أ مـتى عـلى ا لــضـلا لـة ( ر و ا ه أ بـن مـا جـه )
123. Yang dimaksud dalam hadits di atas adalah berkaitan dengan masalah……
a. Qiyas b. Istihsan c. ’Urf d. Ijma’ e. Mashlahah ar mursalah
124. Qiyas menurut bahasa adalah.....
a. melihat b. Menanam c. Mencari d. Mengukur e. memotong
125.
أ لـحـا ق أ مـر غـيـر مـنـصـو ص عـلى حـكـمـه بـأ مـر آ خـر مـنـصـو ص عـلى حـكـمـه لا شـتـرا ك بـيـنـهـمـا فى عـلـة ا لـحـكـم
Pernyataan di atas adalah merupakan definisi dari…..
a. Qiyas b. Istihsan c. ’Urf d. Ijma’ e.Mashlahah ar mursalah
126. Jumlah rukun qiyas adalah...
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
127. Hukum taklifi terbagi menjadi...
a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 e. 7
128. Diantara Ulama yang menggunakan Istihsan sebagai Sumber hukum adalah...
a. Imam Syafe’i b. Imam hanafi c. Imam Maliki d. Imam hambali. e. Imam Ghazali
129. Ijtihad yang dilakukan terhadap sesuatu masalah atau peristiwa yang belum terjadi hukumnya adalah...
a. wajib ‘ain b. wajib kifayah c. Sunah d. Makruh e. Mubah
130. Berdasarkan kuat lemahnya hukum, maka qiyas dibagi menjadi.....
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
131. Penetapan hukum berdasarkan kepada kemaslahatan, dan belum dan tidak ada nas maupun ketentuannya. Adalah pengertian dari
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Al Masholihul mursalah d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
132. Masalah yang lahirnya mubah ( boleh ) tetapi dapat membuka jalan untuk melakukan perbuatan yang dilarang, adalah definisi dari.....
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
133. Merusak harta anak yatim, adalah termasuk Qiyas...
a. adna b. Sharih c. Khafi d. Aula e. Musawi.
134. Dalam sebuah hadits disebutkan “Tidak ada wasiat bagi ahli warits “ hadits ini bertolak belakang dengan QS Al Baqarah : 180. oleh karenanya hadits berfungsi sebagai....
a. bayan tasyri’ b. Bayan nasakh c. Bayan taqyid d. Bayan tafsir e. Bayan takhshish.

   ( ا اـحـشـر : 2 )
135. Ayat di atas merupakan salah satu dalil tentang……
a. Istihsan b. ‘Urf c. Mazhab shahabi d. Ijma’ e. Qiyas
136. Menganggap sesuatu lebih baik adalah pengertian dari...
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
137. Diantara ulama yang menolak Istihsan sebagai sumber hukum adalah....
a. Imam Syafe’i b. Imam hanafi c. Imam Maliki d. Imam hambali. e. Imam Ghazali
138. Boleh memanfaatkan seluruh benda yang ada pada wakaf, walaupun segala sesuatu itu tidak dicatat dalam dalam aqad wakaf. Hal itu berdasarkan Sumber hukum islam yaitu....
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
139. Seorang yang tidak diketahui kabar beritanya, maka secara hukum orang tersebut masih hidup sampai ada bukti kematiannya. Hal tersebut berdasarkan......
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
140. Membuat penjara dan mencetak uang adalah contoh hasil produk hukum dari....
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Al Masholihul mursalah d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
141. Dilihat dari baik dan buruknya ‘Urf terbagi menjadi ....
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
142. Perbuatan-perbuatan mukallaf yang berhubungan dengan hukum syar’i disebut....
a. mahkum fih b. mahkum alaih c. Awaridul ahliyah d. Hukum e. Amaliyah
143. Saddu dalam kalimat saddu Dzara’i artinya adalah....
a. memotong b. Melarang c. Merintangi d. Menutup e. Membiarkan.
144. Mujtahid yang menggunkan saddu Dzara’i sebagai sumber hukum adalah...
a. Imam Syafe’i b. Imam hanafi c. Imam Maliki d. Imam hambali. e. Imam ghazali
145. Sikap umat terhadap hasil ijtihad terbagi....
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
146. Sumber hukum Islam ada yang termasuk ikhtilaf alaih, artinya adalah...
a. disepakati b. di abaikan c. Di sukai d. Diperselisihkan e. Dipakai.

147. menerima pendapat seorang mujtahid, dan mengetahui dari mana dasar pendapat tersebut, adalh definisi dari....
a. Talfiq b. tarjih c. Ittiba’ d. Taqlid e. taqrib
148. seorang mukallaf yang perbuatannya berhubungan dengan hukum syarta’ disebut...
a. mahkum fih b. mahkum alaih c. Awaridul ahliyah d. Hukum e. Amaliyah
149. Mujtahid yang memiliki syarat-syarat ijtihad secara sempurna, tetapi dalam melakukan ijtihad, dia menggabungkan diri kepada suatu madzhab dengan mengikuti jalan yang ditempuh oleh madzhab itu, walaupun pendapatnya tidak mesti sama, adalah termasuk tingkatan mujtahid...
a. muthlaq b. muntasib c. Filmadzahib d. Murajjih e. Al mubtadi
150. Penghalang seseorang untuk melaksanakan ketentuan syar’i, sehingga seorang manusia tidak mengerjakan ketentuan, atau mendapat keringanan. Hal itu disebut….
a. Rukhshoh b. Mahkum fih c. mahkum alaih d. ‘awridul ahliyah e. khoeriyyah





















































































101. Sumber hukum islam yang bersifat ittifaq alaih terbagi menjadi
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
102. Berdasarkan ijma’ bahwa hukum mendirikan khilafah adalah......
a. pardu ain b. Pardu kifayah c. Sunnah d. Haram e. Jaiz
103. Berikut ini adalah isi pokok Al Qur’an, kecuali.....
a. Basyiran wa Nadziran b. Tauhid c. Hukum-hukum d. Mukjizat e. Ibadah dan muamalah
104. Menurut bahasa, hadits diartikan sebagai...
a. as sunah b. al khabar c. al manhaj d. al qadim e. al qudsi
105. Peristiwa Khalid bin Walid ketika memakan daging sejenis biawak adalah contoh sunah….
a. Qauliyah b. Fi’liyah c. Taqririyah d. Hammiah e. Qudsi
106. Nama lain dari hadits palsu adalah hadits…
a. maudlu b. dla’if c. gorib d. mudlthorrib e ahad
107. Sumber hukum islam yang ke 3 adalah...
a. Istihsan b. Qiyas c. Ijma’ d. Istishab e. Sunnah
108. Diantara Imam yang menolak ijma’ sukuti sebagai sumber hukum adalah....
a. Imam Syafei b. Imam hanafi c. Imam Hambali d. Imam Thobari e. Imam Sayuti.
109. Diantara ayat yang ditafsirkan maksudnya Ulil Amri sebagai Mujtahid terdapat dalam QS :
a. Ali Imran : 59 b. Al baqarah : 150 c. Al Imran : 150 d. An Nisa : 59 e. An Nahl : 20
110. Contoh hukum hasil ijma’ adalah.....
a. warisan untuk nenek adalah 1/6 b. Sholat Magrib 3 rakaat c. Adanya penjara d. Pembayaran pajak e. Dicetaknya uang.
111. Dalam penatapan hukum, al Qur’an bersifat Qillatut Taklifi artinya..
b. tidak menyulitkan b. Menyedikitkan beban c. Bersifat global d.tidak sekaligus e. Berangsur-angsur.
112. Suatu permasalahan yang baru ditemukan, dan belum ada hukumnya dalam nas, akan tetapi jika illatnya sama dengan permasalahan yang sudah ada hukumnya, maka masalah tersebut hukumnya sama. Permasalahan baru itu dalam Qiyas disebut......
a. Illat b. Al Ashlu c. Al hukmu d. Al far’u e. Al Qiyas.
113. Talfiq boleh dilakukan jika ada uzur atau situasi yang tidak terhindarkan. Pendapat ini adalah menurut...
a. Imam Syafei b. Imam Maliki c. Imam Hanafi d. Imam Ghazali e. Imam Hambali.
114. para ulama menetapkan bahwa Taqlid Mazmumumah hukumnya adalah....
a. jaiz b. Makruh c. Wajib d. Haram e. Sunah
115. Dinukilkan oleh orang yang adil, sanadnya bersambung, tidak ada ilat maupun Syad, tapi kurang dlabit, adalah pengertian hadits…
a. gorib b mauquf c marfu d. hasan e. A’ziz
116.
ا تـفـا ق جـمـيع ا لـمـجـتـهـد يـن مـن ا لـمـسـلـمـيـن فى عـصــر مـن ا لـعـصـور بـعـد وفـاة ا لـرسـو ل عـلى حـكـم شـر عـيى فى وا قـع مـن ا لـو قـا ئــع
Kalimat diatas merupakan definisi dari…..
a. Qiyas b. Istihsan c. Ijma’ d. Mashlahah ar mursalah e.’Urf
117. Tidak membantah pendapat mujtahid yang lain walaupun tidak setuju adalah merupakan ijma’....
a. Qauli b. Sukuti c. Kinayah d. Sharih e. Naumi
118. Ijma’ yang pertama kali dilakukan dalam ajaran islam adalah.....
a. pengumpulan dan pembukuan al Qur’an b. Menetapkan sunnah sebagai sumber hukum c. Pengangkatan khalifah d. Pendirian ‘Aqdiyah e. Penentuan satu Ramadhan.
119. Hadits yang periwayatannya disandarkan kepada sahabat disebut hadits….
a. maukup b. mursal c. shahih d maqthu’ e. marfu’
120. Diantara fungsi hadits adalah memberikan rincian dan tafsiran terhadap ayat qur’an yang masih bersifat global, yang disebut...
a. bayan tasyri’ b. Bayan nasakh c. Bayan taqyid d. Bayan tafsir e. Bayan takhshish.
121. Jika hukum Al far’u lebih utama dari hukum Al Ashlu, maka disebut qiyas.....
a. adna b. Sharih c. Khafi d. Aula e. Musawi.
122. Istilah lain untuk “ tindakan preventif “ dalam sumber hukum islam adalah...
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.




لا تـجـتـمـع أ مـتى عـلى ا لــضـلا لـة ( ر و ا ه أ بـن مـا جـه )
123. Yang dimaksud dalam hadits di atas adalah berkaitan dengan masalah……
a. Qiyas b. Istihsan c. ’Urf d. Ijma’ e. Mashlahah ar mursalah
124. Qiyas menurut bahasa adalah.....
a. melihat b. Menanam c. Mencari d. Mengukur e. memotong
125.
أ لـحـا ق أ مـر غـيـر مـنـصـو ص عـلى حـكـمـه بـأ مـر آ خـر مـنـصـو ص عـلى حـكـمـه لا شـتـرا ك بـيـنـهـمـا فى عـلـة ا لـحـكـم
Pernyataan di atas adalah merupakan definisi dari…..
a. Qiyas b. Istihsan c. ’Urf d. Ijma’ e.Mashlahah ar mursalah
126. Jumlah rukun qiyas adalah...
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
127. Hukum taklifi terbagi menjadi...
a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 e. 7
128. Diantara Ulama yang menggunakan Istihsan sebagai Sumber hukum adalah...
a. Imam Syafe’i b. Imam hanafi c. Imam Maliki d. Imam hambali. e. Imam Ghazali
129. Ijtihad yang dilakukan terhadap sesuatu masalah atau peristiwa yang belum terjadi hukumnya adalah...
a. wajib ‘ain b. wajib kifayah c. Sunah d. Makruh e. Mubah
130. Berdasarkan kuat lemahnya hukum, maka qiyas dibagi menjadi.....
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
131. Penetapan hukum berdasarkan kepada kemaslahatan, dan belum dan tidak ada nas maupun ketentuannya. Adalah pengertian dari
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Al Masholihul mursalah d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
132. Masalah yang lahirnya mubah ( boleh ) tetapi dapat membuka jalan untuk melakukan perbuatan yang dilarang, adalah definisi dari.....
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
133. Merusak harta anak yatim, adalah termasuk Qiyas...
a. adna b. Sharih c. Khafi d. Aula e. Musawi.
134. Dalam sebuah hadits disebutkan “Tidak ada wasiat bagi ahli warits “ hadits ini bertolak belakang dengan QS Al Baqarah : 180. oleh karenanya hadits berfungsi sebagai....
a. bayan tasyri’ b. Bayan nasakh c. Bayan taqyid d. Bayan tafsir e. Bayan takhshish.

   ( ا اـحـشـر : 2 )
135. Ayat di atas merupakan salah satu dalil tentang……
a. Istihsan b. ‘Urf c. Mazhab shahabi d. Ijma’ e. Qiyas
136. Menganggap sesuatu lebih baik adalah pengertian dari...
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
137. Diantara ulama yang menolak Istihsan sebagai sumber hukum adalah....
a. Imam Syafe’i b. Imam hanafi c. Imam Maliki d. Imam hambali. e. Imam Ghazali
138. Boleh memanfaatkan seluruh benda yang ada pada wakaf, walaupun segala sesuatu itu tidak dicatat dalam dalam aqad wakaf. Hal itu berdasarkan Sumber hukum islam yaitu....
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
139. Seorang yang tidak diketahui kabar beritanya, maka secara hukum orang tersebut masih hidup sampai ada bukti kematiannya. Hal tersebut berdasarkan......
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
140. Membuat penjara dan mencetak uang adalah contoh hasil produk hukum dari....
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Al Masholihul mursalah d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
141. Dilihat dari baik dan buruknya ‘Urf terbagi menjadi ....
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
142. Perbuatan-perbuatan mukallaf yang berhubungan dengan hukum syar’i disebut....
a. mahkum fih b. mahkum alaih c. Awaridul ahliyah d. Hukum e. Amaliyah
143. Saddu dalam kalimat saddu Dzara’i artinya adalah....
a. memotong b. Melarang c. Merintangi d. Menutup e. Membiarkan.
144. Mujtahid yang menggunkan saddu Dzara’i sebagai sumber hukum adalah...
a. Imam Syafe’i b. Imam hanafi c. Imam Maliki d. Imam hambali. e. Imam ghazali
145. Sikap umat terhadap hasil ijtihad terbagi....
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
146. Sumber hukum Islam ada yang termasuk ikhtilaf alaih, artinya adalah...
a. disepakati b. di abaikan c. Di sukai d. Diperselisihkan e. Dipakai.

147. menerima pendapat seorang mujtahid, dan mengetahui dari mana dasar pendapat tersebut, adalh definisi dari....
a. Talfiq b. tarjih c. Ittiba’ d. Taqlid e. taqrib
148. seorang mukallaf yang perbuatannya berhubungan dengan hukum syarta’ disebut...
a. mahkum fih b. mahkum alaih c. Awaridul ahliyah d. Hukum e. Amaliyah
149. Mujtahid yang memiliki syarat-syarat ijtihad secara sempurna, tetapi dalam melakukan ijtihad, dia menggabungkan diri kepada suatu madzhab dengan mengikuti jalan yang ditempuh oleh madzhab itu, walaupun pendapatnya tidak mesti sama, adalah termasuk tingkatan mujtahid...
a. muthlaq b. muntasib c. Filmadzahib d. Murajjih e. Al mubtadi
150. Penghalang seseorang untuk melaksanakan ketentuan syar’i, sehingga seorang manusia tidak mengerjakan ketentuan, atau mendapat keringanan. Hal itu disebut….
a. Rukhshoh b. Mahkum fih c. mahkum alaih d. ‘awridul ahliyah e. khoeriyyah





















































































لا تـجـتـمـع أ مـتى عـلى ا لــضـلا لـة ( ر و ا ه أ بـن مـا جـه )
101. Yang dimaksud dalam hadits di atas adalah berkaitan dengan masalah……
a. Qiyas b. Istihsan c. ’Urf d. Ijma’ e. Mashlahah ar mursalah
102. Hukum taklifi terbagi menjadi...
a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 e. 7
103. Ijtihad yang dilakukan terhadap sesuatu masalah atau peristiwa yang belum terjadi hukumnya adalah...
a. wajib ‘ain b. wajib kifayah c. Sunah d. Makruh e. Mubah
104. Berdasarkan kuat lemahnya hukum, maka qiyas dibagi menjadi.....
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
105. Qiyas menurut bahasa adalah.....
a. melihat b. Menanam c. Mencari d. Mengukur e. memotong
106.
أ لـحـا ق أ مـر غـيـر مـنـصـو ص عـلى حـكـمـه بـأ مـر آ خـر مـنـصـو ص عـلى حـكـمـه لا شـتـرا ك بـيـنـهـمـا فى عـلـة ا لـحـكـم
Pernyataan di atas adalah merupakan definisi dari…..
a. Qiyas b. Istihsan c. ’Urf d. Ijma’ e.Mashlahah ar mursalah
107. Jumlah rukun qiyas adalah...
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
108. Diantara Ulama yang menggunakan Istihsan sebagai Sumber hukum adalah...
a. Imam Syafe’i b. Imam hanafi c. Imam Maliki d. Imam hambali. e. Imam Ghazali
109. Penetapan hukum berdasarkan kepada kemaslahatan, dan belum dan tidak ada nas maupun ketentuannya. Adalah pengertian dari
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Al Masholihul mursalah d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
110. Masalah yang lahirnya mubah ( boleh ) tetapi dapat membuka jalan untuk melakukan perbuatan yang dilarang, adalah definisi dari.....
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
111. Merusak harta anak yatim, adalah termasuk Qiyas...
a. adna b. Sharih c. Khafi d. Aula e. Musawi.
112. Dalam sebuah hadits disebutkan “Tidak ada wasiat bagi ahli warits “ hadits ini bertolak belakang dengan QS Al Baqarah : 180. oleh karenanya hadits berfungsi sebagai....
a. bayan tasyri’ b. Bayan nasakh c. Bayan taqyid d. Bayan tafsir e. Bayan takhshish.

113. Talfiq boleh dilakukan jika ada uzur atau situasi yang tidak terhindarkan. Pendapat ini adalah menurut...
a. Imam Syafei b. Imam Maliki c. Imam Hanafi d. Imam Ghazali e. Imam Hambali.
114. Ijma’ yang pertama kali dilakukan dalam ajaran islam adalah.....
a. pengumpulan dan pembukuan al Qur’an b. Menetapkan sunnah sebagai sumber hukum c. Pengangkatan khalifah d. Pendirian ‘Aqdiyah e. Penentuan satu Ramadhan.
115. para ulama menetapkan bahwa Taqlid Mazmumumah hukumnya adalah....
a. jaiz b. Makruh c. Wajib d. Haram e. Sunah
116. Dinukilkan oleh orang yang adil, sanadnya bersambung, tidak ada ilat maupun Syad, tapi kurang dlabit, adalah pengertian hadits…
a. gorib b mauquf c marfu d. hasan e. A’ziz
117. Diantara fungsi hadits adalah memberikan rincian dan tafsiran terhadap ayat qur’an yang masih bersifat global, yang disebut...
a. bayan tasyri’ b. Bayan nasakh c. Bayan taqyid d. Bayan tafsir e. Bayan takhshish.

118.
ا تـفـا ق جـمـيع ا لـمـجـتـهـد يـن مـن ا لـمـسـلـمـيـن فى عـصــر مـن ا لـعـصـور بـعـد وفـاة ا لـرسـو ل عـلى حـكـم شـر عـيى فى وا قـع مـن ا لـو قـا ئــع
Kalimat diatas merupakan definisi dari…..
a. Qiyas b. Istihsan c. Ijma’ d. Mashlahah ar mursalah e.’Urf
119. Tidak membantah pendapat mujtahid yang lain walaupun tidak setuju adalah merupakan ijma’....
a. Qauli b. Sukuti c. Kinayah d. Sharih e. Naumi
120. Hadits yang periwayatannya disandarkan kepada sahabat disebut hadits….
a. maukup b. mursal c. shahih d maqthu’ e. marfu’
121. Istilah lain untuk “ tindakan preventif “ dalam sumber hukum islam adalah...
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
122. Jika hukum Al far’u lebih utama dari hukum Al Ashlu, maka disebut qiyas.....
a. adna b. Sharih c. Khafi d. Aula e. Musawi.




123. Sumber hukum islam yang bersifat ittifaq alaih terbagi menjadi
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
124. Nama lain dari hadits palsu adalah hadits…
a. maudlu b. dla’if c. gorib d. mudlthorrib e ahad
125. Sumber hukum islam yang ke 3 adalah...
a. Istihsan b. Qiyas c. Ijma’ d. Istishab e. Sunnah
126. Berdasarkan ijma’ bahwa hukum mendirikan khilafah adalah......
a. pardu ain b. Pardu kifayah c. Sunnah d. Haram e. Jaiz
127. Berikut ini adalah isi pokok Al Qur’an, kecuali.....
a. Basyiran wa Nadziran b. Tauhid c. Hukum-hukum d. Mukjizat e. Ibadah dan muamalah
128. Menurut bahasa, hadits diartikan sebagai...
a. as sunah b. al khabar c. al manhaj d. al qadim e. al qudsi
129. Peristiwa Khalid bin Walid ketika memakan daging sejenis biawak adalah contoh sunah….
a. Qauliyah b. Fi’liyah c. Taqririyah d. Hammiah e. Qudsi
130. Diantara Imam yang menolak ijma’ sukuti sebagai sumber hukum adalah....
a. Imam Syafei b. Imam hanafi c. Imam Hambali d. Imam Thobari e. Imam Sayuti.
131. menerima pendapat seorang mujtahid, dan mengetahui dari mana dasar pendapat tersebut, adalh definisi dari....
a. Talfiq b. tarjih c. Ittiba’ d. Taqlid e. taqrib
132. seorang mukallaf yang perbuatannya berhubungan dengan hukum syarta’ disebut...
a. mahkum fih b. mahkum alaih c. Awaridul ahliyah d. Hukum e. Amaliyah
133. Mujtahid yang memiliki syarat-syarat ijtihad secara sempurna, tetapi dalam melakukan ijtihad, dia menggabungkan diri kepada suatu madzhab dengan mengikuti jalan yang ditempuh oleh madzhab itu, walaupun pendapatnya tidak mesti sama, adalah termasuk tingkatan mujtahid...
a. muthlaq b. muntasib c. Filmadzahib d. Murajjih e. Al mubtadi
134. Diantara ayat yang ditafsirkan maksudnya Ulil Amri sebagai Mujtahid terdapat dalam QS :
a. Ali Imran : 59 b. Al baqarah : 150 c. Al Imran : 150 d. An Nisa : 59 e. An Nahl : 20

135. Contoh hukum hasil ijma’ adalah.....
a. warisan untuk nenek adalah 1/6 b. Sholat Magrib 3 rakaat c. Adanya penjara d. Pembayaran pajak e. Dicetaknya uang.
136. Dalam penatapan hukum, al Qur’an bersifat Qillatut Taklifi artinya..
c. tidak menyulitkan b. Menyedikitkan beban c. Bersifat global d.tidak sekaligus e. Berangsur-angsur.
   ( ا اـحـشـر : 2 )
137. Ayat di atas merupakan salah satu dalil tentang……
a. Istihsan b. ‘Urf c. Mazhab shahabi d. Ijma’ e. Qiyas
138. Menganggap sesuatu lebih baik adalah pengertian dari...
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
139. Suatu permasalahan yang baru ditemukan, dan belum ada hukumnya dalam nas, akan tetapi jika illatnya sama dengan permasalahan yang sudah ada hukumnya, maka masalah tersebut hukumnya sama. Permasalahan baru itu dalam Qiyas disebut......
a. Illat b. Al Ashlu c. Al hukmu d. Al far’u e. Al Qiyas.
140. Diantara ulama yang menolak Istihsan sebagai sumber hukum adalah....
a. Imam Syafe’i b. Imam hanafi c. Imam Maliki d. Imam hambali. e. Imam Ghazali
141. Boleh memanfaatkan seluruh benda yang ada pada wakaf, walaupun segala sesuatu itu tidak dicatat dalam dalam aqad wakaf. Hal itu berdasarkan Sumber hukum islam yaitu....
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
142. Penghalang seseorang untuk melaksanakan ketentuan syar’i, sehingga seorang manusia tidak mengerjakan ketentuan, atau mendapat keringanan. Hal itu disebut….
a. Rukhshoh b. Mahkum fih c. mahkum alaih d. ‘awridul ahliyah e. khoeriyyah
143. Seorang yang tidak diketahui kabar beritanya, maka secara hukum orang tersebut masih hidup sampai ada bukti kematiannya. Hal tersebut berdasarkan......
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Istihsan d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.



144. Membuat penjara dan mencetak uang adalah contoh hasil produk hukum dari....
a. Istishab b. Al ‘Urf c. Al Masholihul mursalah d. Sadu Dzara’i e. Mazhab Shahabi.
145. Dilihat dari baik dan buruknya ‘Urf terbagi menjadi ....
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
146. Perbuatan-perbuatan mukallaf yang berhubungan dengan hukum syar’i disebut....
a. mahkum fih b. mahkum alaih c. Awaridul ahliyah d. Hukum e. Amaliyah
147. Saddu dalam kalimat saddu Dzara’i artinya adalah....
a. memotong b. Melarang c. Merintangi d. Menutup e. Membiarkan.
148. Mujtahid yang menggunkan saddu Dzara’i sebagai sumber hukum adalah...
a. Imam Syafe’i b. Imam hanafi c. Imam Maliki d. Imam hambali. e. Imam ghazali
149. Sikap umat terhadap hasil ijtihad terbagi....
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
150. Sumber hukum Islam ada yang termasuk ikhtilaf alaih, artinya adalah...
a. disepakati b. di abaikan c. Di sukai d. Diperselisihkan e. Dipakai.

> Hidup adalah Ujian

Soal UM th 2004-2005

1. Yang termasuk hikmah shalat Fardhu adalah ....
a. membina muslim menjadi manusia yang bersih
b. sebagai sarana pembentukan kepribadian muslim
c. sebagai muslim menunjukkan ketaatan
d. mendidik muslim menjadi orang yang berguna
e. sebagai benteng seorang muslim
Kunci : B

2. Yang termasuk hikmah keringanan dalam shalat adalah ....
a. sebagai bukti bahwa manusia diberi pilihan untuk ibadah
b. sebagai bukti bahwa Islam tidak memberatkan
c. sebagai bukti bahwa shalat sangat mudah dikerjakan
d. mendidik muslim menjadi manusia berguna
e. memudahkan manusia untuk beribadah
Kunci : B

3. Pernyataan di bawah ini yang merupakan bentuk riba dalam transaksi jual beli adalah ....
a. jual beli dengan kredit
b. jual beli dengan mengambil untung yang berlipat ganda
c. jual beli dengan mengurangi timbangan
d. jual beli dengan menyembunyikan cacat pada barang yang dijual
e. jual beli dengan menggunakan 2 harga (kontan dan harga kredit)
Kunci : E

4Motif perkawinan yang akan menjamin tercapainya kebahagiaan hidup dalam berumah tangga
adalah ....
a. harta
b. kecantikan
c. agama
d. kedudukan
e. keturunan
Kunci : C

5. Seorang suami meninggal ahli waris istri, 3 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan.
Harta warisan yang ditinggalkan senilai Rp32.000.000,00.
Bagian untuk setiap anak laki-laki adalah ....
a. Rp 7.000.000,00
b. Rp16.000.000,00
c. Rp21.000.000,00
d. Rp25.000.000,00
e. Rp26.000.000,00
Kunci : A

6. Al-Hadits sebagai sumber hukum Islam ke-2, mempunyai fungsi ....
a. sebagai pedoman hidup
b. sebagai penjelas kandungan Al-Qura’an
c. pembeda antara yang hak dan yang batil
d. peringatan dan pelajaran bagi manusia
e. menerima segala yang disampaikan
Kunci : B

7. Rumusan definisi berikut adalah definisi Istihsan ....
a. menetapkan hukum atas dasar kebaikan
b. menetapkan hukum karena dianggap baik
c. pengambilan suatu hukum karena alasan kemaslahatan
d. pengalihan suatu hukum untuk kebaikan
e. menetapkan suatu hukum berdasarkan hukum yang berlaku sebelumnya
Kunci : B


ESAI
8. Apa yang dimaksud dengan Quradh dan sebutkan 4 hikmahnya ....
Pedoman Penskoran :
Kriteria Jawaban Skor
4. Qiradh ialah penyerahan modal dari seseorang kepada
orang lain untuk dikembangkan, keuntungan menjadi
milik bersama dengan prosentase sesuai perjanjian.
Hikmahnya:
a. mendidik orang untuk saling bekerja sama.
b. Menghapuskan garis pemisah antara yang kaya
dengan yang miskin
c. Dapat menanggulangi kemiskinan dalam
masyarakat
d. Dapat menanggulangi praktek rentenier
4
1
1
1
1
Skor maksimal 9