Mengenai Saya

Foto saya
Science without religion is blind and Religion without science is lame

Kamis, 08 Januari 2009

> materi SEMINAR

DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 1
1.1. Pengertian Seminar ……………………………………………………. 1
1.2. Topik Seminar ……………………………………………………………. 1
1.3. Makalah Seminar ……………………………………………………….. 1
1.4. Koordinator Seminar …………………………………………………….. 1
1.5. Moderator Seminar ……………………………………………………… 2
1.6. Dosen Penilai/ Pembimbing Seminar ………………………………… 2
1.7. Peninjau Seminar ……………………………………………………….. 2
1.8. Peserta Seminar ………………………………………………………… 2
1.9. Penyaji Makalah Seminar ………………………………………………. 2
1.10. Daftar Hadir Peserta …………………………………………………….. 3
BAB II. TATA CARA SEMINAR
2.1. Persyaratan Peserta ……………………………………………………. 4
2.2. Pengajuan Makalah ……………………………………………………. 4
2.3. Pelaksanaan Seminar …………………………………………………… 5
2.4. Penilaian Seminar ……………………………………………………….. 7
BAB III. SISTEMATIKA PENULISAN
3.1. Lembar Judul …………………………………………………………….. 8
3.2. Lembar Persetujuan ……………………………………………………. 8
3.3. Pendahuluan …………………………………………………………….. 9
BAB IV TATA CARA PENGETIKAN
4.1. Macam dan Ukuran Kertas …………………………………………….. 20
4.2. Mengatur Kertas ………………………………………………………… 20
4.3. Mengatur Jarak Baris/Spasi …………………………………..………. 20
4.4. Indensi (Sela Ketukan) ………………………………………………… 21
4.5. Nomor Halaman ………………………………………………………… 21
4.6. Nomor Bab dan Sub Bab ………………………………………………. 21
4.7. Menuliskan Bilangan …………………………………………………… 22
4.8. Kutipan …………………………………………………………………… 23
4.9 Tabel dan Bahan Gambar ………………………………………………. 25
4.10 Penyajian Daftar Pustaka ……………………………………………… 28


BAB I
PENDAHULUAN


1.1. SEMINAR
Adalah suatu pertemuan ilmiah untuk membahas masalah tertentu atas mata kuliah keahlian yang dipilih oleh seorang mahasiswa dan diberi tanggapan oleh Dosen Penilai Seminar dengan melalui diskusi guna tercapainya suatu kesepakatan untuk dijadikan kesimpulan. Masalah yang dibahas dapat berupa studi kasus atau studi kepustakaan.

1.2. TOPIK SEMINAR
Topik seminar diambil dari salah satu mata kuliah dari kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK) sesuai kurikulum yang berlaku pada Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan baik Jurusan Manajemen maupun Jurusan Akuntansi.

1.3. MAKALAH SEMINAR
Makalah seminar adalah karya ilmiah melalui jalur penelitian yang dilakukan oleh peserta seminar Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan. Usulan makalah seminar ini selambat-lambatnya 2 (dua) minggu diserahkan kepada Ketua Jurusan sebelum seminar dilaksanakan.

1.4. KOORDINATOR SEMINAR
Koordinator seminar adalah Ketua dan atau Sekretaris Jurusan, yang merencanakan, mengatur, menentukan moderator, dosen penilai dan melaporkan kegiatan seminar secara keseluruhan sampai dengan selesai kepada Dekan Fakultas, koordinator seminar bertanggung jawab atas pelaksanaan seminar pada Jurusan Manajemen maupun Jurusan Akuntansi.


1.5. MODERATOR SEMINAR
Adalah dosen yang ditunjuk untuk memimpin serta mengarahkan sesuai topik seminar yang dilaksanakan dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan. Moderator seminar dapat berlainan sesuai dengan Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang diseminarkan.

1.6. DOSEN PENILAI / PEMBIMBING SEMINAR
Adalah dosen yang telah ditetapkan sesuai Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan, dan diundang oleh Koordinator seminar untuk mengadakan penilaian pelaksanaan seminar, koreksi atas makalah seminar yang diajukan oleh peserta yang akan dipresentasikan dan sampai siap untuk dilanjutkan menjadi usulan makalah skripsi.

1.7. PENINJAU SEMINAR
Peninjau seminar adalah struktural Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan yang diundang ataupun tidak oleh koordinator seminar untuk mengadakan peninjauan terhadap pelaksanaan seminar.

1.8. PESERTA SEMINAR
Peserta seminar adalah mahasiswa yang telah memperoleh total kredit minimal 132 (Seratus Tiga Puluh Dua) SKS dari total SKS yang ditawarkan dan Indek Prestasi Komulatif (IPK) minimal 2,00 serta nilai D maksimum 2 (dua) Mata Kuliah berdasarkan kurikulum Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan dan telah melakukan Her-Registrasi pada semester berjalan serta telah melakukan pendaftaran serta memberikan persyaratan yang diperlukan ke Sekretaris Jurusan Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan.

1.9. PENYAJI MAKALAH SEMINAR
Penyaji makalah seminar adalah peserta seminar perorangan, yang dijadwalkan untuk menyajikan makalah seminar dengan topik yang tertuang dalam makalah yang telah diajukan dalam usulan seminar.

1.10. DAFTAR HADIR PESERTA SEMINAR
Peserta seminar harus hadir dari awal sampai dengan akhir seminar serta wajib menempuh kehadiran selama semester berjalan setara dengan 16 (enam belas) kali pertemuan dengan menyerahkan kartu hadir kepada koordinator seminar. dan atau moderator seminar.
Peserta seminar adalah perkelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang sama, dengan perincian kehadiran 16 (enam belas) kali hadir untuk Mata Kuliah Keahlian yang dipilih untuk diseminarkan, dan 2 (dua) kali hadir untuk setiap 4 (empat) Mata Kuliah Keahlian yang lainnya.

BAB II
TATA CARA SEMINAR


2.1. PERSYARATAN PESERTA
2.1.2. Persyaratan Administrasi
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan pada semester / tahun akademik yang bersangkutan (dibuktikan dengan kartu mahasiswa yang berlaku).
2. Telah menyelesaikan semua kewajiban keuangan sampai dengan semester/ tahun akademik yang bersangkutan (dibuktikan dengan bukti-bukti pembayaran).
2.1.2. Persyaratan Akademik
1. Telah memperoleh total kredit minimal 132 SKS dari total SKS yang ditawarkan kurikulum Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan.
2. Telah menempuh dan lulus mata kuliah yang telah menjadi prasyarat penyusunan makalah seminar dengan nilai minimal C.

2.2. PENGAJUAN MAKALAH
Untuk memberikan arah dan men-sistematisasi-kan prosedur pengajuan makalah seminar, maka perlu dijelaskan prosedur pengajuan makalah seminar dengan urutan sebagai berikut :
2.2.1. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan sebagai peserta seminar mengajukan judul seminar kepada koordinator seminar.
2.2.2. Peserta seminar mengajukan 2 (dua) judul alternatif topik seminar dari kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK) dengan menyebutkan identitas peserta seminar.
2.2.3. Pengajuan ditujukan kepada Ketua Jurusan Manajemen atau Akuntansi
2.2.4. Ketua Jurusan Manajamen atau Akuntansi akan meneliti persyaratan akademik maupun administrasi, dan menentukan topik makalah seminar yang layak dijadikan materi penulisan makalah seminar.
2.2.5. Setelah judul makalah seminar disetujui peserta seminar diperkenankan untuk menulis makalah seminar sesuai dengan pedoman penulisan yang dibahas pada Panduan Seminar ini. Makalah seminar yang telah selesai dibuat diserahkan kepada Ketua Jurusan Manajemen atau Akuntansi sebanyak 4 (empat) eksemplar, yang selanjutnya oleh Ketua Jurusan diserahkan makalah seminar tersebut diberikan kepada Dosen Penilai dan Moderator seminar, selanjutnya untuk dipresentasikan oleh mahasiswa sesuai dengan jadwal.
2.2.6. Makalah seminar harus telah diterima oleh Ketua Jurusan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum makalah tersebut diseminarkan.
2.2.7. Makalah seminar harus dijilid rapi dengan sampul berwarna kuning.

2.3. PELAKSANAAN SEMINAR
2.3.1. Komponen Seminar
Komponen seminar terdiri dari moderator, Dosen Penilai / Pembimbing Seminar, Peninjau Seminar, Penyaji Makalah Seminar dan Peserta Seminar.
2.3.2. Tata Tertib Pelaksanaan
1. Peserta seminar harus hadir 15 menit sebelum pelaksanaan seminar dimulai.
2. Peserta seminar harus berpakaian rapi :
Pria : Kemeja lengan panjang, berdasi, celana panjang warna hitam, sepatu formal dan menggunakan Jaket Almamater.
Wanita : Kemeja lengan panjang, rok, sepatu formal dan menggunakan Jaket Almamater.
3. Apabila dalam pelaksanaan seminar dalam waktu 30 menit dosen penilai tidak hadir, maka seminar dibatalkan dan akan ditentukan dikemudian hari oleh koordinator seminar.
4. Peserta seminar harus hadir 100% dengan perincian 16 kali hadir untuk Mata Kuliah Keahlian yang dipilih dan 2 kali masing-masing untuk Mata Kuliah Keahlian lainnya yang diseminarkan dari seluruh pelaksanaan seminar terjadwal sesuai dengan kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang dipilih.
5. Seminar dilaksanakan berdasarkan kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang dipilih oleh mahasiswa.
6. Apabila telah dinyatakan layak menurut dosen penilai / pembimbing seminar dan dinyatakan lulus, maka selanjutnya penyaji diperkenankan untuk melanjutkan menjadi skripsi.
2.3.3. Tata Cara Penyajian Seminar
1. Penyaji seminar menyajikan / memberikan penjelasan makalahnya selama maksimum 20 menit.
2. Penyaji makalah seminar secara singkat dengan materinya sebagai berikut :
a. Judul seminar
b. Latar Belakang Penelitian
c. Identifikasi Masalah
d. Kerangka Pemikiran, Paradigma dan Hipotesis
e. Metode Penelitian Secara Lengkap
3. Media dan sarana Penyajian.
a. Overhead Projector (OHP)
b. White Board
c. Slide / Kertas Transparan
d. Sound system (Pendukung Sarana Komunikasi)


2.4. PENILAIAN SEMINAR
2.4.1. Penilaian seminar adalah kegiatan evaluasi terhadap kemampuan peserta seminar mengenai materi seminar yang dipresentasikan dengan komponen penilaian yang telah ditentukan.
2.4.2. Aspek yang dinilai sebagai penyaji makalah seminar, meliputi :
Penilaian Khusus :
- Judul
- Bab I Pendahuluan
- Bab II Kerangka Pemikiran, Paradigma dan Hipotesis
- Bab III Metode Penelitian
- Relevansi Studi Kepustakaan
- Sistematika Penulisan
Penilaian Umum :
- Sikap Dan Sopan Santun
- Kemampuan Presentasi
- Kemampuan Menanggapi Pertanyaan
2.4.3. Ketentuan Penilaian
1. Penyaji makalah seminar yang belum layak disajikan menurut dosen penilai tidak akan diberikan nilai, dan penyajian makalah seminar tersebut harus diulang kembali dengan jadwal yang akan ditetapkan kemudian oleh Ketua Jurusan.
2. Apabila makalah yang diseminarkan menurut dosen penilai mengalami perbaikan, maka nilai akan diberikan setelah makalah seminar tersebut diperbaiki dan dinyatakan benar oleh dosen penilai.
3. Penilaian diberikan kepada semua unsur penilaian yang dinyatakan dalam angka absolut. Selanjutnya dikalikan dengan bobotnya, sesuai pedoman penilaian yang diatur dalam Keputusan Dekan FEUP No 056/SK/D/FE-UP/XII/1997 tgl 12 Desember 1997, tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyempurnaan Kurikulum Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan tahun 1986.
BAB III
SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan makalah seminar (outline) terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut :

3.1 LEMBAR JUDUL
Lembar ini memuat : Lambang Universitas Pakuan; Judul; Makalah Seminar, Nama Mahasiswa; Nomor Pokok Mahasiswa; Jurusan/Program Studi yang dituju dan Periode Seminar (lihat lampiran I).
1. Lambang Universitas Pakuan berbentuk segi 5 (lima) sesuai ukuran standar Universitas Pakuan.
2. Judul dibuat sesingkat-singkatnya yang mencakup 2 (dua) variabel atau lebih yang mempunyai keterkaitan / ketergantungan satu dengan yang lainnya sehingga dapat menggambarkan identitas dari seluruh proposal makalah seminar. Dengan identitas tersebut, judul dapat mencerminkan tema pokok dari penelitian yang akan dilakukan.
3. Maksud proposal makalah seminar ini ialah untuk menyusun makalah seminar S1 pada Jurusan Manajemen maupun Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan.
4. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap dan tidak boleh disingkat.
5. Ditujukan kepada Ketua Jurusan Manajemen atau Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan.
6. Periode pengajuan ditulis dengan bulan dan tahun.

3.2 LEMBAR PERSETUJUAN
Lembar ini berisikan persetujuan Ketua Jurusan disertai dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan (lihat lampiran).



3.3 PENDAHULUAN
Pendahuluan berfungsi sebagai pengantar informatif tentang keseluruhan secara sistematis dan terarah dalam kerangka urutan logika yang memberikan upaya pembenaran terhadap motivasi landasan pemikiran, pendekatan, metode analisa, interpretasi untuk sampai kepada tujuan dan kegunaan penelitian, dan terdiri dari sebagai berikut :
3.3.1 Kerangka Makalah Seminar
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian (Tema Sentral Penelitian)
1.2. Perumusan dan Identifikasi Masalah
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
1.3.2. Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN, PARADIGMA DAN HIPOTESIS
2.1. Kerangka Pemikiran dan Paradigma
2.2. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
3.2. Operasionalisasi Variabel Termasuk dengan Pengukurannya.
3.3. Metode Penarikan Sampel
3.4. Prosedur Pengumpulan Data
3.5. Metode Analisis
JADWAL PENELITIAN (RESEARCH SCHEDULE)
DAFTAR PUSTAKA



3.3.2 Latar Belakang Penelitian
Latar belakang penelitian mencerminkan dinamika proses pemikiran mengapa fenomena (gejala alam, gejala sosial) terjadi. Peneliti harus merasa yakin bahwa fenomena yang dijumpai benar-benar mempunyai masalah yang masih aktual dan relevan dengan masa kini untuk mendapatkan konfirmasi adalah melalui kepustakaan atau literatur dalam berbagai bentuk sumber informasi.
- Sejauhmana latar belakang fenomena masalah telah dikupas dengan baik dengan menyajikan informasi atau data yang akurat mengenai fakta dilapangan/objek (sebutkan sumbernya).
- Sejauhmana latar belakang Teoritikal masalah telah dikupas dan berhasil diintegrasikan dengan latar belakang fenomena masalah. (sebutkan sumbernya)
- Sejauhmana perumusan masalah (Problem Statement) telah dirumuskan dengan baik.
- Sejauhmana rumusan masalah berkaitan dengan aspek teoritikal.(Hubungan antara variabel yang didukung oleh pakar atau teori yang bersangkutan).
- Sejauhmana bisa membedakan penelitian yang bersifat kualitatif dan bersifat kuantitatif, adapun ciri yang membedakan adalah sebagai berikut :
KUALITATIF
KUANTITATIF
Frase-Frase Yang Berkaitan Dengan Pendekatan
Frase-Frase Yang Berkaitan Dengan Pendekatan
- Etnografis
- Kerja Lapangan
- Interaksi Simbolik
- Naturalistik
- Etnometodologis
- Observasi
- Fenomenologis
- Studi Kasus
- Eksperimen
- Persfektif luar
- Empiris
- Positifis
- Statistik
Konsep Kunci Berkaitan Dengan Pendekatan
Konsep Kunci Berkaitan Dengan Pendekatan
- Makna
- Menggolongkan
- Definisi Situasi
- Kehidupan Sehari-hari
- Pemahaman
- Proses

- Variabel
- Mengoperasionalkan
- Reliabilitas
- Hipotesa
- Validitas
- Replikasi
Afilisasi Akademis
Afilisasi Akademis
- Sosiologi
- Historis
- Antropologis
- Psikologis
- Ilmu Ekonomi
- Sosiologi
- Ilmu Politik
Menulis Proposal Penelitian
Menulis Proposal Penelitian
- Singkat
- Spekulatif
- Menunjukan fokus yang relevan untuk diteliti
- Sering ditulis setelah ada data terkumpul
- Hipotesis disarankan ada dan tidak untuk diuji
- Panjang lebar
- Fokus rincian dan spesifik
- Melalui tinjuan pustaka yang substansif
- Prioritas penulisan pada pengumpulan data
- Hipotesis dinyatakan dan diuji
Data
Data
- Deskriftif
- Dokumen Pribadi
- Cadangan
- Kata-kata orang sendiri
- Dokumen resmi dan artifak
- Foto
- Kuantitatif
- Koding yang dapat di kuantifikasi
- Variabel operasional
- Statistik
- Bilangan ukuran
Sampel
Sampel
- Kecil
- Nonrepresentatif
- Sampling
- Besar
- Berstrata
- Kelompok
- Dipilih secara random
- Kontrol untuk variabel luar
- Tepat/ cermat (pricise)
Teknik atau Metode
Teknik atau Metode
- Observasi tinjauan berbagai dokumen dan artifak
- Wawancara terbuka (open ended interview)
- Eksperimen
- Penelitian survei wawancara tersruktur
- Kuasi ekperimen
- Observasi terstruktur
- Himpunan data
Analisis Data
Analisis Data
- Berkelanjutan
- Model, tema, konsep
- Induktif
- Metode komparatif
- Konstan
- Deduktif
- Dikerjakan selesai pengumpulan data
- Statistika

Masalah Dalam Penggunaan
Pendekatan Penelitian
Masalah Dalam Penggunaan
Pendekatan Penelitian
- Memakan waktu
- Sulit mereduksi data
- Prosedur tidak baku
- Sulit menstudi populasi besar
- Mencari Makna
- Berawal Fakta
- Melakukan Observasi, mencatat semua fakta secara holistik dan bersifat alamiah.
- Memahami/ interpretasi fakta : membuat deskripsi fenomena yang diamati.
- Perumusan generalisasi bersifat teoritik.
a. Proposisi
b. Konsep
c. Teori
- Mengontrol variabel lain
- Reifikasi (Reification)
- Sulit memaksa
- Validasi
- Membuktikan / Menguji Hipotesis
- Berawal masalah
- Rasionalisasi : semua masalah harus bermuara pada hipotesis, definisi operasonal sampel, dsb.
- Pengukuran : mengembangkan meto-de pengumpulan dan implementasi
- Generalisasi empirik hasil penelitian (mengacu ke populasi)
- Sejauhmana bisa membedakan penelitian Deskriptif yang menggunakan Survai dan Studi Kasus, serta bisa membedakan penelitian Eksplanasi Format Survai dan Format Eksperimen.
Segi-Segi Permasalahan dan Metodologi Penelitian yang Perlu Dinyatakan dan Dijelaskan dalam Usulan Rancangan Penelitian Deskriptif / Format Survai
Segi-segi permasalahan yang perlu dinyatakan dan dijelaskan
Segi-segi Metodologi Penelitian yang perlu dinyatakan dan dijelaskan
1. Latar belakang masalah penelitian (terma-suk didalamnya penerapan hasil studi kepustakaan dan hasil penelitian yang relevan)
2. Rumusan masalah penelitian
3. Tujuan Penelitian
4. Batasan konsep/istilah
5. Signifikansi masalah (pentingnya pene-litian)
1. Populasi dan sampel penelitian (ter-masuk di dalamnya teknik pengam-bilan sampel yang digunakan)
2. Metode dan instrumen pengumpulan data
3. Metode pengolahan dan analisis data
Segi-Segi Permasalahan dan Metodologi Penelitian yang Perlu Dinyatakan dan Dijelaskan dalam Usulan Rancangan Penelitian Deskriptif / Format Studi Kasus
Segi-segi permasalahan yang perlu dinyatakan dan dijelaskan
Segi-segi Metodologi Penelitian yang perlu dinyatakan dan dijelaskan
1. Latar belakang masalah penelitian (terma-suk didalamnya penerapan hasil studi kepustakaan dan hasil penelitian yang relevan)
2. Rumusan masalah penelitian
3. Tujuan penelitian
4. Batasan konsep/istilah
5. Signifikansi masalah (pentingnya pene-litian)
1. Subyek penelitian
2. Sumber dan metode pengumpulan data
3. Metode analisis dan pelaporan hasil penelitian
Segi-segi Permasalahan dan Metodologi Penelitian yang Perlu Dinyatakan dan Dijelaskan dalam Usulan Rancangan Penelitian Eksplanasi / Format Survai
Segi-segi permasalahan yang perlu dinyatakan dan dijelaskan
Segi-segi Metodologi Penelitian yang perlu dinyatakan dan dijelaskan
1. Latar belakang masalah penelitian
2. Rumusan masalah penelitian
3. Tujuan Penelitian
4. Hipotesis penelitian
5. Asumsi dan keterbatasan penelitian
6. Batasan konsep / variabel / istilah
7. Signifikansi masalah (pentingnya pene-litian)
1. Populasi dan sampel penelitian
2. Metode dan instrumen pengumpulan data
3. Metode pengolahan dan analisis data

Segi-segi Permasalahan dan Metodologi Penelitian yang Perlu Dinyatakan dan Dijelaskan dalam Usulan Rancangan Penelitian Eksplanasi / Format Eksperimen
Segi-segi permasalahan yang perlu dinyatakan dan dijelaskan
Segi-segi Metodologi Penelitian yang perlu dinyatakan dan dijelaskan
1. Latar belakang masalah penelitian
2. Rumusan masalah penelitian
3. Tujuan Penelitian
4. Hipotesis penelitian
5. Asumsi dan keterbatasan penelitian
6. Batasan konsep / variabel / istilah
7. Signifikansi masalah (pentingnya pene-litian)
1. Rancangan Eksperimen yang digunakan
2. Instrumen pengukuran (Tes atau Ob-servasi) yang digunakan
3. Metode pengolahan dan analisis data

- Sejauhmana kelayakan masalah baik dari aspek ruang lingkup dan teoritikal dapat dijadikan suatu dasar penelitian lanjutan yang dijadikan skripsi.
- Pada latar belakang penelitian harus mengupas atau membahas semua variabel misalnya (Dependent, Independent, Intervening dan Moderator) yang akan dijadikan judul seminar.
- Pada latar belakang pengungkapan dimulai dari Deduktif Thinking (seharusnya / teori) ke Induktif Thinking (Kenyataan).
3.3.3 Identifikasi Masalah
- Sejauhmana identifikasi masalah (Research Questions) telah dirumuskan sesuai dengan relevansi masalah/ memilih masalah yang lebih penting.
- Sejauhmana implikasi dan identifikasi masalah terhadap kebutuhan kerangka pemikiran teoritikal (Model)
- Sejauhmana identifikasi masalah menempuh fokus dan perumusan masalah (Problem Statement) / mempertegas masalah yang telah dirumuskan.
Contoh : Penelitian Yang Sederhana Untuk Jurusan Manajemen :
Judul : Pengaruh Kompensasi Jabatan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Identifikasi Masalah :
1. Seberapa besar pengaruh pelaksanaan sistem kompensasi jabatan yang diberikan oleh Perusahaan terhadap produktivitas.
2. Apakah apa perbedaan pengaruh kompensasi financial dengan kompensasi non financial terhadap produktivitas kerja pada Perusahaan.
3. Apakah ada hubungan antara kompensasi jabatan dengan produktivitas kerja pada Perusahaan.

Contoh : Penelitian Yang Sederhana Untuk Jurusan Akuntansi
Judul : Peranan Pelaksanaan Internal Audit Terhadap Efisiensi dan Efektivitas Operasi Perusahaan.
Identifikasi Masalah :
1. Bagaimana pelaksanaan internal audit yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Bagaimanakah efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam mendukung pelaksanaan operasi perusahaan.
3. Seberapa besar peranan internal audit yang dilakukan terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan.
3.3.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian diselaraskan dalam perumusannya, sesungguhnya hal ini merupakan gambaran operasionalisasi variabel. Oleh karena itu urutannya harus konsisten dengan urutan identifikasi masalah, sedang perumusannya berupa kalimat deklaratif / tidak berupa kalimat tanya dengan berorientasi kepada perumusan identifikasi masalah. Atau dengan kata lain suatu pernyataan tentang sesuatu yang akan dicari jawabannya atau menentukan aspek-aspek yang ingin dijawab melalui penelitian (menjawab pertanyaan yang ada pada identifikasi masalah). Dapat diikuti pedoman perumusannya sebagai berikut :
1. Mempelajari faktor-faktor apa yang terlibat dalam fenomena.
2. Mempelajari karakteristik faktor-faktor dalam pengaruhnya terhadap fenomena.
3. Sejauhmana terdapat pengaruh gabungan faktor-faktor tertentu terhadap fenomena.
3.3.5 Kegunaan Penelitian
Merupakan pentajaman spesifikasi sumbangan peneliti terhadap nilai manfaat praktis juga sumbangan ilmiahnya bagi perkembangan ilmu atau singkatnya kegunaan penelitian terdiri dari :
- Kegunaan Praktis (Sumbangan untuk memecahkan masalah praktis).
- Kegunaan Akademis (Sumbangan untuk pengembangan ilmu)
3.3.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Setelah masalah yang dihadapi dikonfirmasi, aktualitas dan relevansinya dari kepustakaan kemudian dirumuskan tema sentral masalahnya, maka kita kembali menentukan kepustakaan untuk mengungkap hal-hal yang esensial untuk argumentasi hubungan dasar teoritis dalam rangka pendekatan masalah yang dihadapi.
Bahwa ilmu pengetahun merupakan lanjutan dari akumulasi karya ilmiah para pakar terdahulu, teori demi teori diuji kebenaran ilmiahnya sehingga ada yang berguguran dan silih berganti dan diuji oleh yang baru namun ada pula yang berjalan terus dan menjadi hukum.
Menyusun kerangka pemikiran itu hanya menggunakan teori-teori yang paling relevan dan masih berlaku. Adapun pilihan teori tersebut dipandu oleh kata-kata kunci, yaitu faktor-faktor yang terlibat.
Kerangka pemikiran merupakan rangkuman ringkas mengenai faktor-faktor yang terlibat karakteristik masing-masing dan sifat pengaruhnya terhadap masalah, juga meliputi bagaimana hubungan faktor yang satu dengan yang lainnya dalam pengaruh gabungannya terhadap masalah.
- Sejauhmana kerangka pemikiran yang disusun relevan dengan identifikasi masalah.
- Sejauhmana dari kerangka pemikiran itu dihasilkan suatu model (model verbal, grafis, matematis, ekonometrik)
- Sejauhmana keseuaian antara model yang dibangun dengan kerangka pemikiran dan masalah yang dibahas.
- Apakah model yang dibangun telah memenuhi persyaratan sebagai model atau teoritical plausibility, explanatory ability, accuracy, forecasting ability, simplicity.
- Apakah kegunaan model yang dibangun sudah diungkapkan dengan jelas.
- Pengungkapan kerangka dimulai dari Induktif Thinking (Kenyataan) kepada Deduktif Thinking (Seharusnya / Teori).
- Pada kerangka pemikiran mengupas atau membahas semua variabel dari variabel Independent ke variabel Dependent yang akan dijadikan judul seminar.
Setelah Kerangka Pemikiran selesai dibuat maka dapat dibuatkan paradigma penelitian untuk memudahkan alur penelitian yang akan dilakukan.
Setelah itu baru dibuat hipotesis atau anggapan sementara dari penulis tentang judul penelitian. Apakah rumusan hipotesis mengacu pada model dan kerangka pemikiran secara spesifik., apakah asumsi-asumsi judul diungkap dengan jelas, sejauhmana hipotesis-hipotesis tersebut dapat diuji secara empiris atau apakah variabel-variabel dalam hipotesis tersebut mungkin untuk dioperasionalisasikan.
1. Hipotesis berupa perumusan eksplisit dan sederhana yang bersifat deklaratif (menyatakan) tentang apa yang diantisipasinya sebagai jawaban tentatif (sementara) terhadap masalah yang digarap.
2. Hipotesis merupakan upaya sumbangan teori baru kepada pengembangan ilmu yang harus diuji lebih lanjut melalui penelitian. Disamping itu memberi identitas kepada peneliti dalam spesifikasi tingkat orisinilitas penelitiannya yang membedakan dari penelitian terdahulu.
3. Merumuskan hipotesis sebaiknya efektif dan efisien diantaranya adalah eksplisit, konkrit, sederhana, deklaratif dan prediktif (meramalkan) atau antisipatif (menduga kejadian).

Contoh : Penelitian Yang Sederhana Untuk Jurusan Manajemen :
Judul : Pengaruh Kompensasi Jabatan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Hipotesis :
1. Pemberian kompensasi jabatan berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (catatan : gambaran tersebut didukung oleh data dari fakta yang ada dalam kerangka pemikiran).
2. Pengaruh pemberian kompensasi jabatan secara financial dan non financial mempunyai perbedaan yang siginifikan terhadap produktivitas kerja. (catatan : gambaran tersebut didukung oleh data dari fakta yang ada dalam kerangka pemikiran).
3. Terdapat hubungan yang siginifikan antara pemberian kompesasi jabatan dengan produktivitas kerja.
Contoh : Penelitian Yang Sederhana Untuk Jurusan Akuntansi:
Judul : Peranan Pelaksanaan Internal Audit Terhadap Efisiensi dan Efektivitas Operasi Perusahaan.
Hipotesis :
1. Pelaksanaan Internal audit yang dilakukan sudah sesuai dengan standar akuntansi (catatan : gambaran tersebut didukung oleh data dari fakta yang ada dalam kerangka pemikiran).
2. Perusahaan sudah menjalankan operasional perusahaannya dengan efesien tetapi belum efektif (catatan : gambaran tersebut didukung oleh data dari fakta yang ada dalam kerangka pemikiran).
3. Terdapat peranan yang besar didalam pelaksanaan internal audit terhadap efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan.
3.3.7 Metode Penelitian
Metode penelitian sifatnya sangat teknis mengenai segala sesuatu yang terlibat dalam persiapan agar pelaksanaan operasional penelitian berlangsung lancar dan apa yang diharapkan didukung oleh data empiris yang terungkap.
Setiap istilah faktor, kriteria, tolak ukur dijelaskan secara spesifik dan terinci. Ada kalanya diperlukan penerapan definisi operasional secara khusus tentang kriteria tertentu, sebagai asumsi titik tolak yang melandasi dukungan fungsional terhadap sub kriteria dan kriteria lainnya.
Di samping itu harus konsisten sesuai dengan tema sentral masalah, identifikasi masalah, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, paradigma penelitian beserta hipotesisnya.
Berdasarkan acuan-acuan mulai identifikasi masalah sampai dengan hipotesis, maka sudah tergambar judul dan semua variabel yang terlibat. Cara mengekspolarasi masing-masing pengaruhnya, baik sebagai efek tunggal maupun efek gabungannya, selain itu juga mengenal pengaruh diantara variabel independent (yang mempengaruhi) dengan variabel dependent (yang dipengaruhi) dengan demikian judul tergambar pula apa sub variabel dari masing-masing variabel yang bersangkutan dengan dukungan data sekunder dapat diketahui pula populasi objek penelitiannya. Adapun susunannya terdiri dari :
1. Desain Penelitian
Serangkaian pilihan pengambilan keputusan yang rasional mencakup:
- Tujuan Studi (Descriftive, Exploratory, Hypotesis Testing, Case Study)
- Type Penyelidikan (Causal Relationship, Correlational)
- Unit Analisis ( Perusahaan / Organisasi, Individu / Karyawan/ pelanggan, Dyads mis : perusahaan dan pelanggan, Group )
2. Operasionalisasi Variabel
- Penunjukan nilai / angka pada suatu variabel
- Mengungkapkan konsep dengan realita (sebagai dasar pembuatan kuisioner)
- Contoh : Terlampir
3. Metode Penarikan Sampel
Metode yang akan digunakan dalam pengambilan sampel yang dipilih dari populasi yang bersifat homogen maupun heterogen.
4. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan untuk melengkapi penyusunan proposal melalui beberapa jenis prosedur pengunpulan data.
Misal :
- Kuesioner (open ended questions, closed ended questions atau kombinasi open ended questions dengan closed ended questions)
- Wawancara : Proses interaksi dan komunikasi untuk memperoleh data.
- Observasi : pengamatan
5. Metode Analisis
Suatu proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan di interprestasikan (rumus-rumus statistika yang akan digunakan dalam penelitian).
Misal :
- Analisis Deskripsi
- Tabel frekwensi dan persentase
- Tabel Distribusi persentase
- Diskripsi data grafik
- Diskripsi data bersambung
- Kecenderungan sentral dan rata-rata (Modus, Median)
- Rancangan Uji Hipotesis.


BAB IV
TATA CARA PENGETIKAN

4.1. MACAM DAN UKURAN KERTAS
Macam kertas yang diangap memenuhi syarat / standar untuk pengetikan makalah adalah kertas HVS dengan berat 80 gram/m2, ukuran 210 x 290 mm (A4). Pemakaian kertas diluar standar diperlukan dalam hal-hal tertentu seperti penyisipan kertas grafik, kertas gambar, lampiran surat keterangan asli, lembaran-lembaran kuisioner dan semacamnya.

4.2. MENGATUR KERTAS
Tidak semua kertas ketik berisi ketikan. Ada “ruang ketikan” dan ada “ruang tepi” yang diberikan kosong (hanya untuk memuat nomor halaman). Ruang ketikan kira-kira 14,5 x 22 cm.
Lebar ruang tepi diatur sebagai berikut : Ruang tepi kiri lebar 4 cm dari tepi sebelah kiri : Ruang tepi kanan lebar 3 cm dari tepi sebeleah kanan.
Ruang tepi atas lebar 3 cm dari tepi sebelah atas dan Ruang tepi bawah lebar 3 cm dari tepi sebelah bawah.

4.3. MENGATUR JARAK BARIS / SPASI
Dalam pengetikan makalah seminar, spasi pada umumnya lebih sering digunakan adalah “spasi dobel” (double spaced typing). Pengetikan spasi (single spaced typing) terbatas pada beberapa penggunaan saja misalnya dalam mengetik kutipan langsung panjang, daftar pustaka. Pengetikan tiga spasi (triple spaced typing) jarang juga penggunaanya, misalnya antara nomor bab dengan judul bab, antara judul bab dengan baris pertama dari bab itu, dan antara sub bab dengan baris diatasnya dan bawahnya.
Jumlah baris tiap halaman dengan pengetikan spasi ganda, sebaiknya tidak melebihi 26 baris.


4.4. INDENSI (SELA KETUKAN)
Tidak semua uraian (teks) diulai dari batas tepi kiri ruang ketikan. Untuk beberapa hal tertentu dimulai agak menjorok kedalam, seperti misalnya baris pertama dari suatu alinea tertentu, kutipan langsung panjang.
Lebar jorokan ke dalam (indensi) dihitung dengan ketukan huruf yaitu 5 (lima) huruf.

4.5. NOMOR HALAMAN
Jenis angka dan peletakan nomor halaman untuk pengetikan makalah seminar adalah sebagai berikut :
4.5.1. Untuk bagian awal (Premilinary Section) nomor halamannya menggunakan angka romawi kecil dan ditempatkan ditengah halaman bagian bawah (I, ii, iii, iv, v ….. dan seterusnya).
4.5.2. Untuk bagian tengah (body) dan bagian akhir (Reference Section) nomor halamannya menggunakan angka arab dan ditempatkan ditepi sebelah kanan atas (1, 2, 3 ………dan seterusnya).
Catatan : Halaman judul Makalah Seminar, nomor halaman tidak dicantumkan tetapi tetap diperhitungkan, dan setiap halaman judul bab baru nomor halaman ditempatkan di tengah halaman bagian bawah.

4.6. NOMOR BAB DAN SUB BABNYA
Makalah seminar sebagai suatu keseluruhan akan terdiri dari bab-bab. Suatu bab akan terbagi dalam bagian-bagian kecil yang masing-masing merupakan satu kebulatan uraian dimana kelompok-kelompok uraian tersebut masih merupakan satu kebulatan pikiran yang utuh.
Untuk memberikan kemudahan, bab dan bagian-bagiannya beserta pemberian nomornya, ditawarkan cara sebagai berikut :



Bab dan bagian-bagian penomoran :
Bab I
II
dst
sub bab 1.1.
1.2.
dst
Seksi 1.1.1.
1.1.2.
dst
sub seksi 1.1.1.1.
1.1.1.2.
dst
dan seterusnya

4.7. MENULISKAN BILANGAN
Tata tulis bilangan merupakan aturan yang rumit, untuk keperluan ini mahasiswa penyusun makalah seminar harus sering berkonsultasi dengan Ketua atau Sekretaris Jurusan. Beberapa pedoman penulisan bilangan misalnya :
4.7.1. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan seperti dalam perincian dan pemaparan.
4.7.2. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika perlu satu atau dua kata, tidak terdapat lagi pada awal kalimat.
4.7.3. Angka yang menunjukan bilangan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca (misalnya Rp 5 Juta).
4.7.4. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks, kecuali didalam dokumen resmi seperti akte dan kuitansi.

4.8. KUTIPAN
Mengutip tulisan dari pengarang lain, dalam penulisan makalah seminar, dapat dibenarkan (tidak dilarang). Walaupun demikian, ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam menyisipkan kutipan :
- Hindari kutipan (kutipan langsung) yang terlalu banyak.
- Pengutipan seperti sumber aslinya (kutipan langsung) dilakukan apabila dirasa sangat perlu yaitu jika dengan kata-kata pengutip sendiri dikhawatirkan akan mengurangi arti / makna dari bahan yang dikutip.
- Pengutipan yang terlalu banyak dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran uraian daam teks.
4.8.1. MACAM KUTIPAN
4.8.1.1. Kutipan Langsung
Kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya. Dibedakan kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek adalah kutipan-kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Sedang apabila melebihi tiga baris ketikan diklasifikasikan sebagai kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek langsung dijalin dalam teks dengan memberikan tanda petik diantra bahan yang dikutip. Sedang kutipan langsung panjang harus diberi tempat tersendiri dalam alinea yang berdiri sendiri.
Diketik dengan jarak abris 1 (satu) spasi, dengan indensi tujuh ketikan huruf untuk baris pertama dan empat ketukan untuk baris berikutnya, dan tanda petik tidak perlu digunakan.
4.8.1.2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan petikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan yang disusun menurut jalan pikiran dan dinyatakan dalam bahasa pengutip sendiri. Dibedakan menjadi kutipan tidak langsung pendek dan kutipan tidak langsung panjang. Batasannya adalah alinea. Bila satu alinea atau kurang diklasifikasikan sebagai kutipan tidak langsung pendek, sedang bila melebihi satu alinea diklasifikasikan sebagai kutipan tidak langsung panjang. Kutipan ini tidak dituliskan diantara tanda petik, dan diketik dengan jarak 2 (dua) spasi seperti uraian dalam teks.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam membuat kutipan adalah:
- Dalam kutipan tidak langsung sebaiknya jangan memasukan pendapat sendiri. Satu alinea sepenuhnya disediakan untuk kutipan tidak langsung.
- Tiap-tiap kutipan diberi nomor dengan angka Arab pada akhir bahan yang dikutip gunanya untuk keperluan penyebutan sumber bahan yang dikutip. Nomor kutipan ini niasanya berurutan sampai akhir bab.
- Seorang pengutip bertanggung jawab penuh akan ketetapan dan ketelitian kutipannya, terutama dalam kutipan tidak langsung, unsur ketepatan harus dijamin dari kepemahaman pengutip terhadap pokok-pokok pikiran dalam bahan yang dikutip.
- Apabila bahan yang dikutip disajikan sebagai bahan yang diperbandingkan dengan bahan yang lain, maka harus ada kesimpulan dari perbandingan itu. Pendirian dari pengutip akan dilihat dari kesimpulan perbandingannya.
4.8.2. TEKNIK PENULISAN KUTIPAN
Sumber kutipan ditempatkan langsung dibelakang teks yang memuat kutipan, dituliskan diantara tanda kurung. Adapun contoh penulisan kutipan adalah :
………………………………..(Best ; 1982 ; hal 38)
maksudnya adalah bahwa bahan yang dikutip tersebut bersumber dari daftar pustaka dikutip dari halaman 38.
Bukunya didalam daftar pustaka
Best, John W. Research In Education. New Delhi : Prentice Hall of India Private Limited, 1982.
4.9. TABEL DAN BAHAN GAMBAR
4.9.1. Penyajian Tabel
Tabel adalah salah saru bentuk penyajian data penelitian. Penyajian tabel merupakan metode sistematis untuk menyajikan data kuantitatif dalam kolom-kolom dan baris-baris yang berhubungan dengan masalah penelitian. Penyajian bdata penelitian dalam bentuk tabel dimaksudkan agar pembaca dengan mudah dan cepat memahami dan menelaah apa yang disajikan. Tabel yang baik yaitu apabila disusun relatif sederhana dan memuat sejumlah terbatas variabel penelitian.
4.9.2. Format Tabel
Komponen utama tabel terdiri dari : nomor tabel, judul tabel, judul kolom-kolom daripada tabel, judul baris-baris daripada tabel, badan daripada tabel atau sel-sel yang ada dalam tabel, sumber data dalam tabel.
Contoh format tabel diperlihatkan dibawah ini :

Nomor Tabel
Judul Tabel
No
Judul Kolom
Judul Kolom
Judul Kolom
Judul Kolom
Judul Kolom
1
Judul Baris
Sel
Sel
Sel
2
Judul Baris
Sel
Sel
Sel





Sumber Data :……………..

4.9.3. Pemberian Nomor dan Judul Tabel
Tabel diberi nomor urut dari awal sampai akhir Skripsi dengan angka Romawi besar (misalnya : TABEL I, TABEL II dan seterusnya). Judul tabel ditulis dibawahnya, seluruhnya dengan huruf besar, tanpa tanda baca, berbentuk piramida termabli apabila lebih dari datu baris dan simetris kiri-kanan.

Catatan : alternatif lain yaitu angka Arab dengan urutan sampai akhir bab (misalnya : Tabel 1.1.,Tebel 1.2., Tabel.2.2., Tebel 3.1., Tbel 3.2, dan seterusnya). Judul tabel dituliskan disebelah kanannya dengan huruf kapital setiap permulaan kata-kata pokok.
4.9.4. Ketentuan Lainnya
Ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan dengan pencantuman tabel ditunjukan sebagai berikut :
1. Nomor dan judul tabel ditempatkan diatas tabelnya.
2. Judul tabel hanya terdiri dari satu baris pendek dapat diketik dengan sela satu ketukan.
3. Tabel yang terdiri dari dua kolom tidak perlu diberi garis kolom.
4. Tabel yang terdiri dari lebih dua kolom hendaknya diberi garis kolom. (disekat dengan garis vertikal).
5. Kadang-kadang untuk memisahkan dua bagian yang sama didalam satu tabel, dibuat garis vertikal rangkap ditengah-tengah tabel.
6. Tabel yang hanya menempati kurang dari setengah halaman teks, dapat ditempatkan langsung dibawah teks yang bersangkutan. Apabila teks sudah samapi dibawah halaman, sebaiknya halaman tersebut dipenuhi dengan teks tadi, sedang tabelnya diletakan segera pada halaman berikutnya. Tabel yang panjangnya lebih dari satu halaman berikutnya. Tabel yang panjangnya lebih dari satu halaman (ruang ketikan) tidak dipernenankan untuk dilanjutkan pada halaman berikutnya . tabel semacam ini diberi kertas sambungan sesuai dengan keperluan (dilipat dengan rapi). Untuk nomor dan judul tabel ditempatkan disebelah kiri halaman tetap ditempatkan disebelah kanan atas.
7. Judul kolom harus diketik tepat ditengah-tengah diatas kolom yang bersangkutan. Untuk menghemat tempat dan ruangan, judul kolom yang terlalu panjang, dapat disingkat (asal tidak menimbulkan salah tafsir dan apabila perlu diberi penjelasan yang ditempatkan dibagian bawah tabel yang bersangkutan). Judul kolom diketik lebih dari satu baris hendaknya diketik dengan satu spasi. Atau bila perlu, untuk menghemat ruangan, judul kolom diketik vertikal dan membacanya dari bawah ke atas.
4.9.5. Penyajian Bahan Gambar
Yang dimaksud dengan bahan gambar adalah meliputi grafik diagram, bagan, peta, foto dan gambar. Penyajian bahan gambar ini bertujuan untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman data penelitian.
Petunjuk-petunjuk dlam menyajikan bahan gambar :
1. Bahan gambar harus diberi nomor urut dari awal sampai akhir makalah seminar dengan angka arab (misalnya GAMBAR 1, GAMBAR 2, dan seterusnya).
2. Judul gambar ditempatkan dibawah bahan gambar, diketik dengan huruf besar, tanpa tanda baca, berbentuk piramida terbalik bila lebih dari satu baris, dan simetris kiri-kanan.
3. Bahan gambar yang harus dilukis dengan tangan hendaknya dibuat dengan tinta.
4. Bahan gambar yang kurang dari setangah halaman harus ditempatkan secara serasi sesudah teks (sedapat mungkin pada halaman yang sama). Untuk bahan gambar yang melebihi setengah halaman sebaiknya ditempatkan pada halaman tersendiri.
5. Lebar dan panjang bahan gambar jangan sampai melebihi ruang ketikan. Apabila tidak dapat dihindari (melebihi ruang ketikan) sebaiknya digunakan kertas sambungan dan dilipat sedemikian rupa sehingga nampak rapi dan baik.
6. Apabila dalam makalah seminar itu banyak memuat grafik Diagram, atau bagan, maka dapat dibuat kategori masing-masing dengan nomor angka arab (misalnya GRAFIK 1, GRAFIK 2, BAGAN 1 dan seterusnya).
7. Cara menempatkan bahan gambar tidak selalu harus tegak sesuai dengan bentuk tugas akhir, tetapi dapat ditempatkan secara memanjang sesuai dengan bentuk bahan gambar yang bersangkutan. Judulnya ditempatkan disebalah kanan / sisi kanan yaitu bagian kertas yang tidak dijilid, sedang nomor halaman tetap diletakan di sebelah kanan atas.
8. Tanda-tanda baik dalam bentuk huruf atau angka, yang dipakai dalam gambar harus jelas dan sedapat-dapatnya berukuran sama dengan huruf atau angka mesin ketik.
Catatan : alternatif lain yaitu memberikan nomor berurutan sampai akhir bab, misal Gambar 1.1., Gambar 1.2. Gambar 2.1., Gambar 2.2., Gambar 3.1., Gambar 3.2., dan seterusnya. Judul gambar diketik disebelah kanannya huruf kapital setiap permulaan kata-kata pokok.

4.10. PENYAJIAN DAFTAR PUSTAKA
Dalam menyusun daftar pustaka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Sebut nama pengarangnya, judul karangannya, data tentang penerbitannya, dan jumlah halaman dari karangan tersebut (apabila diperlukan).
2. Daftar pustaka (yang dimulai dengan nama pengarang) disusun alfabetis, dan ini tidak hanya pada huruf terdepannya saja tetapi huruf kedua atau ketiga kadang-kadang juga perlu diperhatikan.
3. Tiap-tiap pustaka diketik dengan satu spasi, dan jarak antara masing-masing pustaka adalah 2 (dua) spasi.
4. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada tepi kiri tanpa indensi sedang untuk untuk baris-baris berikutnya digunakan indensi 4 atau 5 ketukan huruf.
5. Penyusunan daftar pustaka dapat diberi nomor dengan angka arab (bukan merupakan keharusan).
6. Cara menulis pengarang asing dalam daftar pustaka ialah dengan mendahulukan nama keluarga (last name / surname) baru kemudian given name-nya (dan diakhiri dengan midle name bilamana ada/disingkat). Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua/ketiga tidak perlu dibalik.
7. Apabila seorang pengarang menulis dua atau lebih karangan dalam tahun penerbitan yang berbeda, maka daftar pustaka disusun menurut urutan waktu (tahun).
8. Dalam daftar pustaka sama sekali tidak boleh dicantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca oleh penulis. Bila ia mengutip dari suatu buku, dan buku tersebut mengutip dari buku lain, maka yang dicantumkan dalam daftar pustaka adalah buku yang dibaca sendiri tersebut.
9. Bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidak perlu diperoleh di perpustakaan (misalnya berupa pertanyaan lisan seperti keterangan pribadi, hasil wawancara dan seterusnya) tidak perlu dituliskan dalam daftar pustaka.
10. Gelar / titel yang dipunyai pengarang, dalam daftar pustaka dapat dicantumkan dan ditempatkan dibelakang nama (bukan merupakan keharusan).
11. Apabila jumlah referensi banyak, daftar pustaka dibagi-bagi dalam beberapa bagian, ada bagian untuk penerbitan berkala dan sebagainya.

Contoh-contoh penyajian Daftar Pustaka adalah sebagai berikut :
BUKU
Satu Pengarang

Supriyono. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen Untuk Teknologi Maju dan Globalisasi. Yogyakarta : BPFE-UGM, 1994.

Dua Pengarang

Alvin A. Arens, James K. Loebbecke. Auditing : An Integrated Approach. London : Prentice Hall International Editions, 6 Edition, 1994


Tiga Pengarang

Heidjrahman R.,Sukanto R.,dan Irawan. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1980.


BUKU DENGAN EDISI BUKAN EDISI PERTAMA

Djarwanto PS. Statistika Nonparametrik. Edisi 2 Yogyakarta : BPFE, 1985.

Buku Sumber Kedua

Krug, Edward A. Curriculum Planning. New York : Harper & Row, 1950. Mengutip dari hart P Kelly. Educatioan For What Is Real. “New York: Harper & Row, 1974.

Buku yang ditulis bukan oleh pengarang atau penyunting buku yang bersangkutan

Ahluwalia, M. “Income Inequality : Some Dimension Of The Problem” In H Chenery et al. Redistribution With Growth. London : Oxford University Press, 1974.


Seri atau rangkaian karya

Sutrisno Hadi, Efisiensi Kerja. Jilid I dari seri Kapita Selekta “Psikologi Kerka”, 5 Jilid, Yogyakarta : [t.p],[t.th].

Lembaga sebagai penyusun buku

FAO.Production yearbook 1995U. Rome : FAO, 1996

Surat Kabar

Kompas [Jakarta], 14 November 1996.

Jurnal/Penerbitan Berkala

Dewan Rahardjo, M “Dunia Bisnis di Persimpangan jalan” Prisma. Juli 1983, 7. Hal 1-12.

Hasil Penelitian

Faisal Kasryno et al. Perkembangan Institusi dan Pengaruhnya terhadap Distribusii Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja : Kasus di Empat Desa di Jawa barat. Bogor : studi Dinamika Pedesaan, 1981.

Paper dalam Seminar/ Lokakarya

Mangundikoro, Apandi. “Konservasi tanah Dalam Rangka Rahabilitas Lahan di Wilayah Daerah Aliran Sungai” Kerta Kerja pada Lokakarya Pola dan Usahatani ke VI, Bogot, 20-21 Juni 1983.

Bahan yang Tidak Diterbitkan

Barizi. Teknik Perencanaan Linear unutk Penyusunan Rencana di Bidang Pertanian”. Bogor : Institut Pertanian Bogor, 1979 (Stensilan).
Makalah Seminar / Tesis / Disertasi

Budiarto. “Sebab-sebab dan Cara Pencegahan Labor Turnover di Pabrik Rokok Menara Sala”. Makalah Seminar Sarjana tak diterbitkan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1972.

Tidak ada komentar: